Keempat, berbaktilah kepada ibu, karena Surga di bawah telapak kaki ibu. Hadits Nabi SAW:
“Dari Muawiyah bin Jahimah As-Sulami, Jahimah ra mendatangi Nabi Muhammad saw dan berkata, ‘Aku ingin berperang bersamamu dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’ Rasul bertanya, ‘Apakah kamu mempunyai ibu?’ ‘Ya,’ jawabnya. ‘Lazimkanlah ibumu karena surga berada di bawah telapak kakinya,’” (HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).
Kelima, orang tua sebagai salah satu pintu surga, maka janganlah sia-siakan mereka. Hadits Nabi SAW:
Baca Juga: 92 Wartawan Terbunuh dalam Serangan Israel Sejak 7 Oktober 2023
“Dari sahabat Abu Darda ra, seseorang mendatanginya dan berkata, ‘Aku mempunyai seorang istri, tetapi ibuku memintaku untuk menceraikannya.’ Abu Darda ra berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Jika mau, kau boleh menyia-nyiakan pintu tersebut atau kau boleh merawatnya,” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Keenam, membuat panjang umur dan menambah rezeki. Hadits Nabi SAW:
“Dari sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda, ‘Siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan bertambah rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim,’” (HR Ahmad).
Ketujuh, merawat orang tua sebagai jalan menuju surga. Oleh karena janganlah sia-siakan mereka. Hadits Nabi SAW:
“Dari sahabat Abu Hurairah ra, ia mendengar Rasulullah saw bersabda,
‘Celakalah seseorang, celakalah, dan celakalah.’ Sahabat bertanya, ‘Siapa ya Rasul?’ Rasul menjawab, ‘Orang yang mendapati kedua orang tuanya menua baik salah satu maupun keduanya, lalu ia tidak masuk ke surga,’”(HR Muslim).
Kedelapan, ridha Allah bergantung pada restu orang tua, demikian juga murka mereka.
Hadits Nabi SAW: “Dari sahabat Abdullah bin Umar ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Ridha Allah berada pada ridha kedua orang tua. Sedangkan murka-Nya berada pada murka keduanya,’” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim).
Kesembilan, menjalin komunikasi dengan sahabat orang tua termasuk jalan menghubungi kedua orang tua yang telah meninggal. Hadits Nabi SAW:
“Dari sahabat Abu Burdah ra, ia bercerita, suatu hari ia mengunjungi Madinah. ‘Abdullah bin Umar menemuiku,’ kata Abu Burdah. ‘Tahukah kamu, mengapa aku menemuimu?’ ‘Tidak,’ jawab Abu Burdah. Abdullah bin Umar mengatakan,
‘Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa yang ingin menghubungi ayahnya di alam kuburnya, hendaklah ia menyambung persahabatan dengan teman ayahnya sepeninggalnya.’ Sungguh, antara ayahku Umar dan ayahmu terdapat hubungan persahabatan yang hangat. Kini aku ingin menyambungnya,’” (HR Ibnu Hibban).
Kesepuluh, kenikmatan, kesuksesan, prestasi, dan berbagai kebaikan yang
didapatkan seorang anak bisa jadi berasal dari perjuangan dan kerja keras dari orang tua, terutama ayah.
Seorang ayah bekerja dari pagi hingga petang untuk memberi nafkah keluarganya. Meskipun hujan ataupun panas terik tidak ia hiraukan demi mencukupi kebutuhan hidup hingga pendidikan anak-anaknya.