HARIAN MERAPI - Ada enam ayat Al-Qur’an tentang semangat untuk tetap menghidupkan harapan di masa depan.
Orientasi hidup untuk masa depan merupakan gambaran yang dimiliki individu tentang dirinya dalam konteks masa depan.
Gambaran ini memungkinkan individu untuk menentukan tujuan-tujuannya, dan mengevaluasi sejauh mana tujuan-tujuan tersebut dapat direalisasikan.
Baca Juga: Anugerah Diktiristek 2023 diumumkan, UMY berhasil meraih empat penghargaan, begini harapan rektor
Untuk meraih kesuksesan masa depan ini seseorang harus memiliki orientasi pada masa depannya agar nantinya mereka dapat mempertahankan serta mengembangkan segenap harapan dan imkpiannya itu dalam menghadapi per- saingan di masa datang.
Kitab Suci Al-Qur’an juga telah memberikan dorongan dan motivasi yang indah kaitannya dengan menghidupkan harapan untuk hidup lebih baik di masa depan; yakni:
Pertama, suatu hal yang tidak disukai bisa jadi menyimpan sebuah kebaikan. Begitu pula berbagai cobaan yang terasa berat, pasti akan datang hal-hal baik yang segera diperolehnya.
Firman Allah SWT: “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah; 2:216).
Baca Juga: Presiden Jokowi ke Jepang Pakai Dasi Kuning, Apa Artinya? Ini Penjelasan Istana
Kedua, bahwa setiap ujian yang diberikan Allah SWT tidak akan melampaui kesanggupan manusia. Yakinlah kita mampu menghadapi ujian yang dating.
Firman Allah SWT: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan
kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah; 2:286).
Ketiga, tiap kesulitan tidak akan berlangsung selamanya. Dalam tiap kesulitan yang dihadapinya, pasti akan ada kemudahan yang menyertainya.
Firman Allah SWT: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.'' (QS. Al-Insyirah; 94:5-6).
Keempat, Allah SWT pasti akan memberikan pertolongan kepada hamba-Nya meski dalam situasi yang begitu sulit. Boleh bertsedih, tapi jangan berlarut-larut.