HARIAN MERAPI - Ada sembilan karakteristik anak usia dini, di antaranya adalah memiliki rasa ingin tahu yang besar
Anak usia dini adalah mereka yang berusia di bawah 6 tahun termasuk yang masih berada dalam kandungan yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, kepribadian, dan intelektualnya baik yang terlayani maupun tidak terlayani di lembaga pendidikan anak usia dini.
Mereka memiliki Sembilan karakteristik; yakni: 1) merupakan pribadi yang unik, 2) berada dalam masa potensial untuk belajar, 3) bersifat relatif spontan, 4) cenderung ceroboh dan kurang perhitungan,
Baca Juga: Penelitian : Wanita yang hamil pertama di usia lebih tua memiliki risiko terkena kanker payudara
5) bersifat aktif dan energik, 6) menunjukkan sikap egosentris, 7) memiliki rasa ingin tahu yang kuat, 9) memiliki imajinasi dan fantasi yang tinggi, dan 9) sebagai bagian dari makhluk sosial.
Secara berturut-turut Sembilan karakter anak usia dini itu dapat diuraikan sebagai berikut:
Pertama, merupakan pribadi yang unik. Setiap anak memiliki pribadi yang unik, yang tidak mungkin sama antara yang satu dengan yang lain. Ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keunikan anak usia dini tersebut.
Maka tidak heran manakala dalam suatu kelompok di suatu lembaga PAUD meskipun usianya relatif sama, namun perkembangan kemampuan dasar juga
perkembangan sosial, emosional dan kemandirian anak tidaklah sama.
Demikian juga mengenai cara belajar mereka juga berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Kedua, berada pada masa potensial untuk belajar. Masa usia dini sering disebut sebagai usia emas (golden age). Anak belajar dengan indranya; segala yang dilihat, didengar, dirasa akan diserap dan disimpan di dalam memorinya.
Oleh karena itu, pendidik atau orang dewasa yang ada di sekitarnya harus senantiasa merangsang otak anak dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
menantang, serta menciptakan lingkungan belajar yang yang kondusif dan konstruktif.
Ketiga, bersifat relatif spontan. Merujuk dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, spontan memiliki arti serta merta, tanpa dipikir, atau tanpa direncanakan lebih dahulu; melakukan sesuatu karena dorongan hati, tidak karena anjuran dan sebagainya.
Selain itu dapat pula diartikan sebagai wajar; bebas pengaruh; tanpa pamrih. Anak usia dini melakukan sesuatu tidak berdasarkan pemikiran yang mendalam dan sistematis, melainkan secara spontan saja.
Keempat, cenderung ceroboh dan kurang perhitungan. Selain dikaitkan dengan penyebab biologis, kecerobohan anak usia dini juga disebabkan oleh kepribadian dan beberapa kondisi lainnya, seperti lingkungan dan pikiran yang sedang berkembang.