Sinergisitas catur pusat pendidikan karakter anak dalam pandangan KHA Dahlan

photo author
- Kamis, 4 Mei 2023 | 17:00 WIB
  Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta/Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M.Si, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta/Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Penelitian tentang Sinergisme Catur Pusat Pendidikan dalam Upaya Penanaman Pendidikan Karakter (Studi Analisis Pemikiran K H Ahmad Dahlan) yang merupakan tesis dari Anisa Rahmawati dari IAIN Kudus (2021) dengan pendekatan studi tokoh yang mencoba menelaah pemikiran KHA Dahlan kaitannya dengan catur pusat pendidikan,

yaitu empat komponen pendidikan yang dijadikan sebagai pusat pendidikan.

Terdiri dari keluarga, sekolah, masyarakat dan masjid.

Baca Juga: Pembayaran gaji pegawai Masjid Sheikh Zayed Solo telat, begini penjelasan penyalur tenaga kerja

Hasil penelitian ini berupa cara mensinergikan catur pusat pendidikan dalam upaya penanaman pendidikan karakter,

yaitu dengan menciptakan hubungan yang harmonis antara keempat komponen catur pusat pendidikan dan pemantapan peranan masing-masing komponen catur pusat pendidikan.

Ketika menyebut anak, banyak ayat al-Quran dan al-Hadits yang mengaitkan dengan harta, yakni keduanya (anak dan harta) adalah perhiasan dunia (QS. al-Kahfi, 18:46).

Agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan harapan orangtua, yakni menjadi anak yang menyejukkan mata (qurrota a’yun),

maka orangtua harus memperhatikan empat lingkungan pendidikan anak yang satu dengan yang lain saling terkait dan bersinergi.

Suasana yang nyaman pada empat lingkungan anak merupakan dambaan semua orang yang tertarik pada dunia pendidikan anak.

Baca Juga: Pengalaman horor tahun 1995 saat tinggal di kontrakan, diganggu hantu dengan wujud setengah badan

Empat lingkungan pendidikan anak itu secara berturut-turut adalah:

Pertama, lingkungan keluarga.

Melalui keluarga, anak akan belajar memperhatikan sikap-sikap orangtua dalam beribadah, sopan santun (Jawa:unggah ungguh), penghormatan kepada orang lain, keramahtamahan serta sikap terhadap pendidikan anak.

Orangtua yang menghendaki anaknya memiliki sikap serta motivasi belajar yang tinggi harus memperlihatkan contoh atau keteladanan dan dorongan ke arah yang diinginkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X