Sesungguhnya akhlak yang buruk akan merusak amal sebagaimana cuka yang merusak madu.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abid-Dunya).
Baca Juga: Petung Jawa weton Sabtu Kliwon 29 April 2023, resep kang an dulu, luwes memes sapolahe
Kedua akan dicintai oleh sesama manusia.
Dalam hal ini, Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR Bukhari).
Dikuatkan dengan hadits berikutnya: “Saling menghadiahilah kalian karena sesungguhnya hadiah itu akan mencabut/menghilangkan kedengkian.” (HR. Al-Bazzar).
Dua hadits yang mulia di atas menunjukkan bahwa pemberian hadiah akan menarik rasa cinta di antara sesama manusia karena fitrah jiwa manusia memang senang terhadap orang yang berbuat baik kepadanya.
Inilah sebab disyariatkannya memberi hadiah. Dengannya akan terwujud kebaikan dan kedekatan.
Sementara agama Islam adalah agama yang mementingkan kedekatan hati dan rasa cinta antar pemeluknya.
Baca Juga: Ikuti Jejak Ahmad Dhani, Al Ghazali dan El Rumi Resmi Gabung Partai Gerindra
Allah SWT berfirman: “Ingatlah nikmat Allah kepada kalian, ketika di masa jahiliyah kalian saling bermusuhan lalu ia mempersaudarakan hati-hati kalian maka kalian pun dengan nikmat-Nya menjadi orang-orang yang bersaudara.” (QS. Ali ‘Imran; 3:103).
Ketiga, dimudahkan urusannya di dunia dan dilepaskan dari kesusahan di akhirat. Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
“Siapa yang melepaskan kesusahan seorang mukmin di dunia niscaya Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat. Siapa yang memudahkan orang yang kesusahan, niscaya Allah akan memudahkan (urusannya) di dunia dan di akhirat. Siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat. Dan Allah selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR Muslim).
Seseorang yang memiliki sikap itsar oleh orang-orang di sekitarnya akan dikenal sebagai sosok yang mudah membantu dan suka berkorban untuk orang lain, maka orang-orang akan merasa berhutang budi dan akan balik membantunya dengan senang hati di kala ia kesulitan.
Sehingga dengan izin Allah Ta’ala kesulitan-kesulitanya di dunia akan menjadi mudah, dan di akhirat Allah Ta’ala akan memberikan pertolongan kepadanya dari segala kesusahan. Insya Allah! *