Catatan Pengajian NgaSSo: Kesalehan yang Bertumbuh, Ilmu yang Dimuliakan

photo author
- Sabtu, 6 Desember 2025 | 20:25 WIB
Pengajian NgaSSo (Ngaji Sabtu Sore) di Alamo Homestay menghadirkan Ustadz H. Dr. Khamim Zarkasih Putro, yang membawakan tema 'Membangun Kesalehan Ritual dan Kesalehan Sosial'. Keluarga NgaSSo turut menyambut pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Salamah, M.Pd., akademisi yang tinggal di Nitiprayan.  (Foto: Dok. Istimewa)
Pengajian NgaSSo (Ngaji Sabtu Sore) di Alamo Homestay menghadirkan Ustadz H. Dr. Khamim Zarkasih Putro, yang membawakan tema 'Membangun Kesalehan Ritual dan Kesalehan Sosial'. Keluarga NgaSSo turut menyambut pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Salamah, M.Pd., akademisi yang tinggal di Nitiprayan. (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI - Sabtu (6/12/2025) sore itu, Alamo Homestay Nitiprayan Bantul kembali menjadi ruang hangat tempat ilmu dirayakan dan hati diperhalus. Dalam suasana yang akrab, pengajian NgaSSoNgaji Sabtu Sore — menghadirkan Ustadz H. Dr. Khamim Zarkasih Putro, yang membawakan tema mendalam: “Membangun Kesalehan Ritual dan Kesalehan Sosial.”

Beliau mengingatkan bahwa kesalehan ritual adalah ibadah-ibadah mahdhah seperti shalat, puasa, zakat, dan dzikir — ibadah yang tata caranya telah dituntunkan secara jelas oleh Allah dan Rasul-Nya. Namun, kesalehan ritual tidak boleh berdiri sendiri.

Ia harus berbuah menjadi kesalehan sosial, yaitu amal-amal yang menghadirkan kebaikan bagi sekitar: membantu tetangga, bersikap jujur, menjaga lingkungan, menguatkan ukhuwah, serta menjadi pribadi yang ringan tangan dan teduh tutur.

Baca Juga: Refleksi Tafsir Al-Baqarah 84-86 di NgaSSo Nitiprayan: Janji, Ingkar dan Fenomena 'Sholawati Saja'

Ustadz Khamim menegaskan bahwa dua kesalehan ini ibarat dua sayap seekor burung: satu tidak akan membuatnya terbang. Artinya, intensitas ibadah tidak boleh membuat kita abai terhadap manusia lain, dan sebaliknya kesibukan sosial tidak boleh membuat kita kering dari dzikir.

Majelis ini pun mengajak jamaah untuk menata kembali orientasi hidup: agar ibadah menjadi sumber energi sosial, dan amal sosial menjadi bukti nyata dari iman.

Sore ini juga menjadi momen istimewa bagi keluarga besar NgaSSo, karena turut dirayakan pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Salamah, M.Pd., akademisi yang tinggal dan tumbuh bersama masyarakat Nitiprayan. Dalam perjalanan panjangnya yang tertuang dalam pidato pengukuhan, Prof. Salamah menghadirkan teladan tentang bagaimana ilmu, kesabaran, keuletan, dan doa dapat bersinergi melahirkan keberkahan.

Baca Juga: Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Untuk menghormati capaian tersebut, Widodo Brontowiyono, penanggung jawab NgaSSo, membacakan syair ucapan selamat yang menggetarkan. Syair itu menggambarkan malam-malam panjang yang dilalui Prof. Salamah dalam perjuangan akademiknya; air mata yang tidak terlihat; dan betapa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.

Syair tersebut juga mengajak jamaah untuk merenungi bahwa gelar Guru Besar bukan hanya tanda keilmuan, tetapi simbol perjalanan spiritual dan sosial yang ditempuh dengan penuh pengorbanan.

Baca Juga: Warisan Ibu Shalihah: Rezeki yang Datang dari Birrul Walidain

Beberapa bait yang dibacakan di antaranya:

“Ada malam-malam panjang yang tak pernah terlihat,
Saat air mata jatuh diam-diam di antara halaman jurnal dan doa yang berat.
Prof. Salamah berjalan sendirian... tapi sebenarnya tidak pernah sendiri,
Sebab Allah menggenggam setiap letih itu dan menanamnya menjadi prestasi.”

Syair itu menutup dengan doa agar ilmu Prof. Salamah menjadi amal jariyah yang terus mengalir, serta menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya bahwa perjuangan yang jujur selalu menemukan pintu kemenangan.

Pengajian sore itu akhirnya ditutup dengan pesan yang sederhana namun kuat:
kesalehan tidak boleh berhenti di sajadah, dan ilmu tidak boleh berhenti di ruang akademik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X