Jangan marah

photo author
- Senin, 17 November 2025 | 17:00 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua KAPASGAMA (Keluarga Alumni Pascasarjana UGM) (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua KAPASGAMA (Keluarga Alumni Pascasarjana UGM) (Dok. Pribadi)

Kelima, belajar mengekspresikan perasaan tanpa memendam atau melampiaskan. Artinya kita
perlu mengungkapkan apa yang perlu disampaikan secara jelas, yakin, baik dan positif, tanpa
menuduh, mengungkapkan dengan kata “aku”, bukan dengan “kau”.

Keenam, carilah penyaluran bagi energi marah. Menyalurkan energi untuk melakukan sesuatu
yang produktif di lingkungan kerja, rumah, lapangan olahraga, atau suatu ruangan.

Tips khusus manajemen kemarahan diri: kenali pemicu: (1) Identifikasi apa yang membuat
kamu marah, (2) Ambil napas dalam: Tarik napas dalam, tahan, lalu hembuskan perlahan, (3) Jeda sejenak: Berhenti sejenak sebelum bereaksi,

(4) Ekspresikan dengan baik: Ungkapkan perasaan dengan kata-kata yang tepat, bukan dengan kekerasan, (5) Cari solusi: Fokus pada mencari solusi, bukan hanya marah, serta (6) Lakukan relaksasi: Olahraga, meditasi, atau aktivitas yang menenangkan. Kemarahan adalah emosi normal, tapi penting untuk mengelolanya dengan baik.

Lepas kendali itu tidaklah baik; hal tersebut tidak “keren” melainkan memalukan. Ketika
seseorang dapat menerima kenyataan bahwa dirinya mempunyai pilihan untuk tetap dapat terkendali dan dapat menemukan cara aman untuk mengekspresikan kemarahan yang terpendam, maka seseorang dapat tetap terlihat “keren” seperti yang diidam-idamkannya.

Amarah memang merupakan bagian dari diri kita, tetapi tragisnya, seringkali konsekuensi dari amarah yang tak tertangani dengan baik itu jauh lebih serius daripada penyebabnya. *

Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X