INI penting bagi para orang tua untuk tidak membiarkan anaknya yang masih remaja mengendarai motor di jalan seenaknya. Bukan hanya karena tidak memiliki SIM, melainkan juga karena cenderung nekat dan membahayakan orang lain.
Seperti yang terjadi baru-baru ini di Kretek Bantul, seorang remaja mengendarai motor ugal-ugalan menerabas lampu merah hingga menabrak pesepeda.
Pengendara motor berinisial Las (16), warga Sanden Bantul, nekat menerobos lampu merah yang seharusnya ia berhenti. Akibatnya, ia menabrak pesepeda Ny Es (59) hingga mengalami luka di bagian kepala dan anggota tubuh lain.
Kasus tersebut telah ditangani kepolisian Kretek. Masih belum jelas apakah Las telah mengantongi SIM atau belum, boleh jadi belum.
Kasus ini sekaligus menunjukkan bahwa orang yang sudah berhati-hati sekalipun bisa menjadi korban kecelakaan. Ny Es sudah berhati-hati, namun ada orang yang melanggar lampu lalu lintas, sehingga menabrak dirinya. Orang tua Las mestinya juga ikut bertanggung jawab atas kelakuan anaknya. Mengapa ?
Membiarkan anak yang belum punya SIM mengendarai motor di jalan adalah keliru. Apalagi sampai menabrak, lebih keliru lagi.
Baca Juga: Jokowi bertemu Prabowo di Kartanegara, ini yang dibicarakan
Harus diakui, ketika tidak terjadi apa-apa, tidak terjadi kecelakaan misalnya, anak sepertinya dibiarkan bebas mengendarai motor, padahal tidak punya SIM. Ini yang mestinya dibenahi, bukan malah dibiarkan dan seperti menjadi kebenaran.
Sudah saatnya orang tua peduli terhadap anaknya, terutama saat mereka mulai menginjak dewasa. Bekali mereka dengan pengetahuan, adab sopan santun, serta ajari kepatuhan dalam berlalu lintas. Bila Las tidak melanggar lampu merah, bukankah kecelakaan tidak terjadi ? Itulah pentingnya literasi berhukum, yakni mematuhi aturan yang sudah digariskan negara.
Kasus di atas menjadi pelajaran berharga, baik bagi orang tua maupun anak bersangkutan, agar memperhatikan keselamatan orang lain, bukan hanya diri sendiri. Apalagi belum punya SIM, tak diizinkan mengendarai motor di jalan. Orang tua tak perlu membelikan motor untuk anaknya kalau belum cukup umur. Sebab, pada akhirnya justru membawa petaka, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
Baca Juga: Perkembangan terbaru, Israel hentikan operasi di Gaza, Hamas pun siap serahkan kendali
Kedisiplinan dan taat aturan seharusnya diberikan sejak dini dan dimulai dari lingkup terkecil rumah tangga. Bila sudah terbiasa hidup tertib, ke depan diharapkan juga akan tertib dan tak melakukan pelanggaran sekecil apapun, termasuk dalam berlalu lintas. (Hudono)
Artikel Selanjutnya
Tiga remaja kecelakaan di Ringroad Sleman saat balap liar, ada yang patah kaki dan patah tangan
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Antara