Ketiga, tidak mencintai keluarga secara berlebihan, sampai lupa kepada Allah dan Rasul-Nya.
Firman Allah SWT: “Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imran; 3:14).
Dalam ayat ayat ini diterangkan segi kesesatan mereka yang disebabkan oleh harta dan anak yang dijadikan tumpuan harapan mereka.
Keempat, memerintahkan dan saling mengingatkan untuk rajin shalat. Firman Allah SWT:
“dan sertakan dia dalam urusanku (kenabian).” (QS. Thaha; 20:32). Artinya perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Shalat sebagai ibadah yang sanagat ditekankan dalam ajaran Islam hendaklah menghiasi setiap gerak dan perjuangan keluarga.
Kelima, memberikan hak secara penuh kepada mereka yang memiliki hak. Firman Allah
SWT: “Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada) orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS. Al-Isra’; 17:26).
Pada ayat ini, Allah SWT memerintahkan kepada kaum muslimin agar memenuhi hak keluarga dekat, orang-orang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan. *
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasihat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta