Pemuda ideal harus bisa melawan godaan apa saja, sebagaimana diceritakan dalam ayat di atas tentang Nabi Yusuf ‘alaihissalam yang mampu menolak rayuan dari istri raja yang ditujukan kepadanya.
Keenam, mandiri. Firman Allah SWT: “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup
berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan
mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS. As-Shaffat; 37:102).
Pemuda ideal harus mandiri dan penuh integritas, sebagaimana kisah Nabi Ismail ‘alaihissalam yang penuh integritas sejak masa belia.
Ketujuh, pintar. Firman Allah SWT: “Dan sungguh, Telah Kami berikan kepada Dawud
karunia dari Kami. (Kami berfirman), 'Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah
berulang-ulang bersama Dawud,' dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.'' (QS. Saba’; 34:10-11).
Ayat ini bercerita tentang kepintaran yang dimiliki oleh Nabi Daud ‘alaihissalam, sehingga ia dipercaya untuk menyampaikan dakwah kepada kepada kaumnya
Kedelapan, dinamis dan kreatif. Firman Allah SWT: “Sungguh kami benar-benar telah
mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim.” (QS. Al-Ankabut; 29:14).
Pemuda ideal harus dinamis dan kreatif, sanggup bekerja keras dan berfikir keras sehingga mampu membuat sebuah bahtera yang besar, meski tidak ada seorang pun yang ingin
menolongnya.
Kesembilan, bersikap positif dan senantiasa melakukan kebaikan. Firman Allah SWT:
“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab; 33:21).
Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa salam yang selalu bersikap positif dan senantiasa melakukan perbuatan kebaikan kepada siapa pun.
Dengan memiliki ciri-ciri tersebut, pemuda ideal dapat menjadi agen perubahan yang positif
dalam masyarakat dan membawa dampak yang baik bagi sekitarnya. Mereka juga dapat menjadi
contoh dan inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk menjadi lebih baik dan berkontribusi pada
kemajuan bangsa dan negara. *
Penulis : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan PendidikanKota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Pimpinan Pusat KAUMY (Keluarga Alumni UMY)