Lima cara intervensi perkembangan kecerdasan emosi anak usia dini

photo author
- Kamis, 31 Juli 2025 | 17:00 WIB
Ilustrasi lima cara intervensi perkembangan kecerdasan emosi anak usia dini (Dok. Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)
Ilustrasi lima cara intervensi perkembangan kecerdasan emosi anak usia dini (Dok. Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.)

HARIAN MERAPI - Emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks pada diri seorang anak usia dini yang terdiri dari perubahan secara badaniah dalam bernapas, detak jantung, perubahan kelenjar serta kondisi mental seperti keadaan gembira yang ditandai dengan perasaan yang kuat dan juga disertai dengan dorongan yang mengacu pada suatu bentuk perilaku.

Emosi bisa dikatakan dengan sebuah kecerdasan karena dengan adanya emosi maka sesorang bisa berperilaku sesuai dengan apa yang sedang dirasakan sehingga tujuan dan kebutuhan bisa saling berhubungan.

Hal seperti ini yang harus selalu dipantau agar perkembangan emosi seseoramg bisa stabil dan tentu saja akan berdampak baik terhadap jalan hidup dan kehidupannya.

Baca Juga: Anggaran Sekolah Rakyat terbesar dialokasikan untuk pengadaan laptop dan seragam

Faktor lingkungan dalam proses belajar berpengaruh besar untuk perkembangan emosi, terutama lingkungan yang berada paling dekat dengan anak khususnya ibu atau pengasuh anak.

Thompson dan Lagatutta, menyatakan bahwa perkembangan emosi anak usia dini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan hubungan keluarga dalam setiap hari, anak belajar emosi baik penyebab maupun konsekuensinya.

Pengalaman hidup dalam lingkungan keluarga yang penuh kemesraan dan kehangatan itu akan dibawanya pada fase-fase perkembangan berikutnya.

Elizabeth Hurlock (seorang psikolog yang terkenal dengan teorinya tentang tahap perkembangan manusia) mengungkapkan proses belajar yang menunjang perkembangan emosi anak terdiri dari lima cara, yakni:

Baca Juga: PMI Kota Yogyakarta Tutup Bulan Dana Tahun 2024, Ini Jumlah yang Dikumpulkan

Pertama, belajar dengan cara meniru (learning by imitation). Belajar dengan cara meniru pada anak usia dini sangat efektif karena anak-anak pada usia ini cenderung belajar melalui observasi dan imitasi.

Dengan mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi tertentu orang lain, anak-anak bereaksi dengan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-orang yang diamati. Dengan memahami cara anak usia dini belajar dengan cara meniru, orang dewasa dapat memfasilitasi
proses belajar yang efektif dan mendukung perkembangan anak.

Kedua, belajar dengan mempersamakan diri (learning by identification). Belajar dengan cara mempersamakan diri pada anak usia dini melibatkan proses identifikasi dan peniruan perilaku orang lain yang dianggap penting atau menarik bagi anak.

Di sini anak hanya meniru orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional yang kuat. Dengan memahami cara anak usia dini belajar dengan cara mempersamakan diri, orang dewasa dapat memfasilitasi proses belajar yang efektif dan mendukung perkembangan anak.

Baca Juga: Sinopsis film 'Guardians of the Formula'. Kisah para ilmuwan berbeda ideologi dengan takdir saling curiga

Ketiga, belajar melalui pengkondisian (conditioning). Belajar dengan cara pengkondisian (conditioning) diri pada anak usia dini melibatkan proses asosiasi antara stimulus dan respons. Metode ini berhubungan dengan aspek ransangan, bukan dengan aspek reaksi.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Optimis menatap masa depan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X