Hati-hati dokter gadungan, tebar pesona lewat medsos

photo author
- Senin, 7 Juli 2025 | 10:30 WIB
Pelaku dokter gadungan dan barang bukti saat diamankan di Polsek Pakem  (FOTO:SAMENTO SIHONO)
Pelaku dokter gadungan dan barang bukti saat diamankan di Polsek Pakem (FOTO:SAMENTO SIHONO)

PENIPUAN bermodus love scamming makin marak belakangan ini. Korban umumnya tidak terasa telah terjerat rayuan pelaku. Ketika muncul rasa simpatik kepada pelaku, maka apapun yang diminta akan dituruti korbannya.

Itulah yang dialami seorang mahasiswi Yogya, NH, yang terpikat teman onlinenya, Christian Kwon (29) yang mengaku sebagai dokter dan pernah bekerja di rumah sakit di Yogya.

NH tertarik kepada pelaku setelah melihat profilnya. Komunikasi secara online pun berlangsung intens, bahkah hampir satu tahun, yakni sejak November 2023 hingga Oktober 2024.

Baca Juga: Buntut Oknum ASN Cekik Kurir Ekspedisi, Ini yang Dilakukan BKSDM Sampang

Hingga suatu saat pelaku meminta tolong kepada korban untuk mentransfer uang karena yang bersangkutan kehabisan uang. Pelaku mengaku sedang menjual apartemen, bila telah laku akan digunakan untuk melunasi pinjaman kepada korban.

Lebih tragis lagi, kepada korban pelaku mengatakan akan bunuh diri bila tidak mendapat belas kasihan. Lantaran terus melancarkan bujuk rayu, korban pun merasa iba dan memberi uang yang diminta total Rp 250 juta. Uang itu didapat korban dari menjual barang yang ia punya, serta meminjam dari saudara. Dalam perkembangannya, korban curiga terhadap pelaku sampai akhirnya melapor ke Polda DIY.

Barulah pada Juni 2025 ini polisi berhasil mengamankan pelaku di Bandung, dan ternyata korbannya sudah mencapai empat orang. Entahlah, NH korban yang ke berapa. Dalam pengakuannya kepada petugas, Christian Kwon bukanlah dokter melainkan guru les Bahasa Inggris. Kini yang bersangkutan harus membayar perbuatannya dan bakal mendekam di sel tahanan dalam waktu relatif lama.

Baca Juga: Sisir Permukaan di Hari Kelima, Tim SAR Perluas Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali

Kasus di atas menunjukkan betapa dahsyatnya pengaruh media sosial, karena bisa mempengaruhi pikiran orang. Orang yang semula tak menaruh perhatian, bisa berubah menjadi tertarik dan simpatik kepada profil yang terpampang di media sosial.

Padahal profil tersebut belum tentu benar. Barangkali inilah pentingnya literasi digital agar orang tidak mudah percaya kepada tampilan orang lain di media sosial.

Bukan berarti terus curiga, melainkan mengembangkan sikap kritis, cek dan ricek, sehingga tidak menjadi korban penipuan seperti dialami NH. NH tertarik dengan profil Christian dan mengiranya ia benar-benar seorang dokter, eh ternyata dokter gadungan.

Kadung simpatik, apapun yang diminta pelaku dituruti, bahkan sampai harus menggadaikan laptop, jual kendaraan hingga pinjam uang saudara. Tak tahunya itu hanya tipuan Christian. (Hudono) 

 

BalasTeruskan

Tambahkan reaksi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X