Biadab, bocah dijadikan PSK, begini modusnya

photo author
- Minggu, 15 Juni 2025 | 09:30 WIB
ilustrasi (dok harianmerapi.com)
ilustrasi (dok harianmerapi.com)

INI benar-benar gila-gilaan, remaja putri usia 15 tahun dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK) oleh pasangan kekasih RKW (28) warga Sewon Bantul dan AHA (22), warga Semanu Gunungkidul.

Kedua pasangan kekasih ini telah hidup bersama di rumah kos Bangunharjo Sewon Bantul. Sedang korban, sebut saja Kencur (15), warga Gamping Sleman. Kasus tersebut terungkap berkat laporan masyarakat.

Sungguh miris, seorang remaja putri yang baru berusia 15 tahun dijadikan santapan laki-laki hidung belang. Itu terjadi sejak akhir 2023 hingga akhir 2024 atau kurang lebih sudah setahun. Mengapa baru terungkap sekarang ?

Baca Juga: Peruntungan Shio Babi, Minggu 15 Juni 2025, cobalah untuk tidak bersikap agresif dalam berkata-kata

Pelaku menawarkan Kencur lewat aplikasi kencan dengan tarif Rp 400 ribu sekali main. Sementara korban hanya mendapatkan Rp 100 ribu, sedang Rp 300 ribu menjadi bagian mucikari, RKW dan AHA.

Tentu ini bukan soal tarif, melainkan soal kejahatannya itu sendiri. Mengapa prostitusi dengan korban anak bisa terjadi di wilayah yang relatif padat penduduk ? Agaknya masyarakat kita sudah abai terhadap apa yang terjadi di lingkungannya. Andai saat itu tidak ada warga yang melapor, praktik prostitusi itu mungkin masih berlangsung.

Tidak ada yang mengira bila ekskusi dilakukan di rumah kos RKW dan AHA yang berada di tengah kampung. Mungkin penduduk tak mengira ada praktik haram di wilayahnya, sehingga cuek saja, atau bisa juga tak mau tahu urusan orang lain. Sungguh mengerikan, berdasar catatan, dalam sebulan Kencur harus melayani sekitar 20 tamu.

Baca Juga: Shafiyah Expo 2025 hadirkan produk UMKM hingga cari jodoh

Mengapa Kencur tidak melarikan diri atau mengadu ? Pertanyaan itu sebenarnya tidak terlalu penting untuk dijawab, karena bisa menjadi bias masalah. Sebab, bagaimanapun Kencur adalah korban perdagangan orang.

Awalnya ia dibujuk dengan tawaran pekerjaan yang menggiurkan, yang ternyata melayani tamu hidung belang. Namanya anak, pikirannya mungkin tak seperti orang dewasa. Anak lebih mudah dibujuk, apalagi dengan uang.

Jika demikian, kesalahan terletak pada orang dewasa. Pertanyaan selanjutnya, di mana orang tua Kencur ? Apakah tidak curiga dengan apa yang dialami putrinya ? Ini pula yang perlu didalami polisi, selain memproses hukum mucikari.

Orang tua yang teledor tidak mengawasi anaknya selayaknya juga diberi pembinaan, sehingga ada rasa tanggung jawab. (Hudono)

 

BalasTeruskan

Tambahkan reaksi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Perlu penertiban pengamen di Jogja 

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:00 WIB

Begini jadinya bila klitih melawan warga

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Juragan ikan ketipu perempuan, begini modusnya

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Ngeri, pekerja tewas di septic tank, ini gara-garanya

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:00 WIB

Pak Bhabin kok urusi kawin cerai

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:30 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Waspadai bukti transfer palsu

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:30 WIB
X