HARIAN MERAPI - Pemberangkatan Jamaah Haji Indonesia tahun 2025 M/1446 H dilakukan secara bertahap mulai awal Mei 2025 ini. Kloter 1 Haji Indonesia tahun 2025 telah diberangkatkan pada Jumat, 2 Mei 2025 dini hari.
Kloter perdana ini berasal dari embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-01) dan diberangkatkan menuju Madinah. Penerbangan untuk kloter pertama ini menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
Keberangkatan tersebut juga sekaligus menandai dimulainya pemberangkatan
jamaah haji Indonesia tahun ini. Apakah sesungguhnya keutamaan ibadah Haji itu.
Baca Juga: Pendidikan prioritas utama pemutus mata rantai kemiskinan
Sudah kita ketahui bersama bahwa haji adalah ibadah yang sangat mulia. Kewajiban
menunaikan ibadah haji diterangkan dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 97: “Di sana terdapat
tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah)
amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
Keutamaan ibadah haji banyak disebutkan dalam Al-Qur’an maupun Al-hadits. Berikut ini
delapan keutamaan menunaikan ibadah haji yang bisa didapatkan umat muslim; yakni:
Pertama, menghapuskan kesalahan dan dosa-dosa. Dalam sebuah hadis disebutkan, Allah
SWT akan menghapus dosa bagi setiap umat muslim yang menunaikan ibadah haji: “Siapa yang
behaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan, maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari).
Bagi jamaah haji yang tidak berbuat keji atau berbuat dosa, akan pulang dengan kondisi suci seperti bayi yang baru lahir.
Baca Juga: Polda DIY Lakukan Penyelidikan Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon, Ini Kata Kapolda
Kedua, balasannya surga. Keutamaan ibadah haji berikutnya yaitu dapat menjamin surga bagi
jamaah haji yang mabrur (haji yang diterima di sisi Allah SWT).
Dalam hadis Riwayat Bukhari dijelaskan bahwa orang-orang yang menunaikan ibadah haji dan ibadahnya mabrur (tidak bercampur dengan dosa syirik dan maksiat), Allah akan menjanjikan balasan berupa surga. Hadist Nabi Muhammad SAW: “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari-Muslim).
Ketiga, haji merupakan amalan paling afdhol. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata, “Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?’ Beliau
Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “jihad di jalan Allah”. Ada yang bertanya
kembali: “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam”. (HR.
Bukhari).
Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah, kemudian berdampak pada kebaikan diri, serta bermanfaat bagi orang lain.
Baca Juga: Walikota Salatiga Dukung Pembangunan RS Hermina, Alasannya Bukan Karena Subyektivitas dan Historis
Keempat, haji termasuk jihad fi sabilillah (jihad di jalan Allah). Dari ‘Aisyah Ummul
Mukminin radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yan paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari).