Islam mengajarkan tidak boleh membedakan dalam memberikan dan menerima hadiah

photo author
- Sabtu, 26 April 2025 | 07:38 WIB
Ilustrasi menerima hadiah (Pixabay/ua_Bob_Dmyt_ua)
Ilustrasi menerima hadiah (Pixabay/ua_Bob_Dmyt_ua)

HARIAN MERAPI - Menerima hadiah tidak boleh membeda-bedakan. Islam mengajarkan demikian. Ajaran ini menunjukkan prinsip keadilan yang dipegang oleh kaum mukmin secara khusus dan manusia secara umum.

Perlu menjadi perhatian hadiah diberikan untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih antar sesama manusia. Dimaksudkan agar hubungan semakin erat dan berkelanjutan.

Prinsip ini diantaranya yang membuat islam mengajarkan tidak membedakan dalam memberikan hadiah. Demikian pula dilarang untuk membedakan dalam menerima hadiah.

Baca Juga: SMKN 3 Yogyakarta resmi deklarasikan diri sebagai Sekolah Damai dalam 'Peace Day 2025'

Rasulullah SAW sebagai panutan umat islam dan telah mencontohkan bagaimana tidak membedakan dalam menerima hadiah maupun memberikan hadiah. Baik dari laki-laki maupun wanita atau dari kaum satu dan kaum lain.

Namun kalau toh menolak suatu pemberian, maka harus ada alasan yang kuat, dan itu berdasarkan ajaran islam pula, sehingga tidak menyinggung perasaan pihak yang memberi hadiah.

Salah satu riwayat yang menunjukkan Nabi Muhammad tidak membedakan dalam menerima hadiah adalah diterimanya, hadiah dari kaum wanita.

Dari Abdullah ibn Basar RA ia berkata "saudara perempuanku mengutusku membawa hadiah untuk Rasulullah, lalu beliau menerimanya." (HR. Ahmad)

Baca Juga: Siswa Simulasikan Perlindungan Diri Saat 'Gempa Bumi' Landa Kantor Perpustakaan dalam Peringatan HKB Nasional di Karanganyar

Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Immu Hufaid, bibi Ibnu Abbas, memberi hadiah kepada Rasulullah s.a.w. berupa keju, minyak samin dan kadal. Kemudian Nabi memakan keju dan minyak samin, dan meninggalkan kadal, karena merasa tidak suka." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada hadis di atas, Musthafa al-'Adawy dalam kitab Fikih Akhlak menyampaikan ada hukum bahwa orang yang memberi hadiah, lalu pemberiannya ditolak, seluruhnya atau sebagiannya,

karena alasan tertentu, maka jangan bersedih. Hendaknya ia memaafkan orang yang menolak hadiahnya, jika alasan menolaknya jelas.

Menjadi suatu pelajaran, jika akan memberikan hadiah untuk memastikan barang yang akan dijadikan hadiah itu disukai oleh yang akan diberi hadiah.

Baca Juga: Kota Yogyakarta Terapkan Bayar Parkir Pakai QRIS, Jukir Dibekali Seragam Baru

Atau barang yang akan diberikan itu sebagai kebutuhan dari penerima hadiah, dengan begitu penerima akan dengan senang hati menerimanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Refleksi NgaSSo: dari Anak Sapi Emas ke Dewa Uang

Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:52 WIB

Adam Turun ke Bumi, Hukuman atau Rahmat?

Sabtu, 27 September 2025 | 19:35 WIB

Kenapa Sulit Khusyuk dalam Shalat?

Sabtu, 13 September 2025 | 19:05 WIB

Bulan Muharam bulan istimewa bagi umat islam

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:56 WIB
X