PENJAHAT makin nekat. Mana yang bisa mendatangkan uang langsung diembat, tak peduli caranya. Seperti yang terjadi di Kulon Progo beberapa hari lalu, seorang bocah perempuan usia tujuh tahun menjadi korban jambret saat bermain tak jauh dari rumahnya. Bocah warga Pengasih Kulon Progo ini menangis ketika kalung emas yang ia kenakan tiba-tiba diserobot lak-laki tak dikenal.
Laki-laki tak dikenal itu semula menanyakan alamat rumah kepada korban. Berikutnya, ketika korban lengah, kalung emas yang ia kenakan tiba-tiba disambar pelaku yang langsung kabur. Korban hanya bisa berteriak dan menangis. Sedang pelaku langsung kabur dan kini masih dalam pengejaran polisi. Peristiwanya sangat cepat, terjadi sekitar pukul 12.00, namun saat itu tidak ada warga yang berhasil mengejar pelaku.
Orang Jawa biasanya mengatakan, masih beruntung anak selamat, padahal sudah menjadi korban penjambretan. Dilihat dari lokasi dan waktunya, aksi pelaku tergolong sangat nekat. Selain terjadi di siang bolong, suasana di tempat itu relatif ada orang berlalu lalang, meski tidak ramai. Lebih nekat lagi pelaku menyasar anak yang sedang bermain.
Baca Juga: Mengenal senjata tradisional Kerambit, biasa digunakan pendekar di Minangkabau
Korban mungkin syok bahkan bisa mengalami trauma atas kejadian tersebut. Karena itu, polisi perlu memberi pendampingan dengan menghadirkan psikolog untuk merehabilitasi kondisi korban. Ibaratnya sudah jatuh masih tertimpa tangga. Korban atau orangtuanya telah mengalami kerugian akibat kalung seberat 3 gram dijambret. Sudah begitu, kondisi psikologis korban juga terguncang, sehingga perlu pendampingan.
Kasus tersebut menjadi pembelajaran bagi para orang tua untuk lebih berhati-hati dan selalu mengawasi anaknya bermain. Harus diasumsikan bahwa penjahat ada di sekitar mereka, sehingga perlu langkah antisipasi. Misalnya tidak memakaikan barang berharga seperti perhiasan kepada anaknya. Mengapa ? Karena itu akan memancing penjahat beraksi.
Ada ungkapan umum di masyarakat bahwa kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelaku, melainkan juga karena ada kesempatan. Boleh jadi saat itu tak ada niat pelaku untuk menjambret, namun karena ada kesempatan maka terjadilah.
Atau bisa pula keduanya, ada niat, ada pula kesempatan, maka lengkaplah kejahatan itu dilakukan. Karenanya orang tua harus waspada, jangan memakaikan perhiasan kepada anak di tempat umum, karena penjahat mengincarnya. (Hudono)