Menanam harapan kebermaknaan hidup di Bulan Penuh Keberkahan

photo author
- Jumat, 28 Maret 2025 | 05:00 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si., Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY (Dok. Pribadi)

Demikian pentingnya untuk menanam harapan dan bekerja untuk mewujudkan harapan itu,
maka Allah SWT menegaskan : ''Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri (jiwa) memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.'' (QS. Al Hasyr; 59:18).

Melalui ayat ini, orang-orang beriman diajak untuk melihat masa depan, masa yang akan
dilewati dan akan dituju. Mengapa demikian? Karena hidup ini tidak berhenti.

Hidup ini terus berjalan, yaitu berjalan menuju satu titik yang namanya kematian, dan pada akhirnya menuju kekekalan abadi, yaitu kampung akhirat. Dan inilah masa depan yang paling pasti dan akan dialami semua orang.

Karena itu, setelah seseorang menabur harapan, maka perlu dibarengi dengan komitmen
untuk berkerja keras, disiplin dan doa. Setelah upaya dilakukan secara maksimal, akhirnya, apapun hasilnya, bertawakallah kepada Allah SWT.

Tawakal merupakan bingkai yang akan menjaga panen yang didapat itu tetap berkah, memberi manfaat bagi hidupnya dan memberikan kemaslahatan kepada banyak orang. Bulan Ramadhan yang penu berkah laksana tanah yang subur dan luas untuk menabur benih-harapan sebanyak-banyaknya.

Dengan begitu, selama berdakwah khususnya di bulan Ramadhan akan merupakan energi untuk tetap stabil untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan yang dapat meningkatkan kapasitas personal (personal capability). Pembiasaan untuk sensitif atas segala sesuatu yang terjadi di sekitar selama beraktifitas, akan terus terbawa saat bulan Ramadhan telah berakhir.

Para ahli hikmah menyatakan bahwa orang yang paling bahagia adalah orang yang mempunyai harapan. Sebab, dengan harapan itu, ia akan selalu merasa optimis, bermakna, dan jalan menuju kesuksesan terbentang luas di hadapannya.

Ia akan selalu bersemangat, enerjik, kreatif dan inovatif menciptakan karya-karya baru. Dan sebaliknya, orang yang paling nista atau paling sengsara adalah orang yang tidak lagi memiliki harapan.

Orang yang hidup tanpa harapan, seperti orang yang tidak menanam apa-apa, maka ia tidak ada kesempatan untuk memetik hasil panen apapun. Karena itu, orang yang tanpa harapan, hidupnya tidak ada energi yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu. Ia menjadi pemurung, pemalas, pemimpi, dan akhirnya hidupnya blank, kosong tanpa makna.

Saat ini dan sekarang ini, ketika sedang giat menanam di bulan Ramadhan, seseorang
menabur harapan sebanyak-banyaknya. Jangan menunggu kesempatan terbuka atau turun dari langit, tetapi kesempatan itu harus diciptakan dan dirancang sedemikian rupa.

Dan menabur harapan secara sungguh-sungguh akan membuka kesempatan bagi seseorang untuk meraih kesuksesan yang besar dan akan membawa berkah bagi kehidupan sekarang dan untuk masa-masa yang akan datang, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan di sekitarnya. InshaaAllah! *

Penulis: Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si.,
Dosen Program Magister dan Doktor FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta,
Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) Provinsi DIY

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X