HARIAN MERAPI - Rezeki yang didapatkan secara halal adalah rezeki yang diperoleh atau dicari sesuai dengan tuntunan ajaran Islam yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW dan dipergunakan untuk kebaikan.
Rezeki yang berkah akan membawa kebaikan kepada pemiliknya maupun orang lain yang
menerimanya. Berkah berasal dari bahasa Arab, barakah yang artinya ziyadatul khair atau
bertambahnya kebaikan.
Jadi rezeki yang berkah adalah rezeki yang diridhai oleh Allah selaku pemberi rezeki yang artinya rezeki itu menjadikan seseorang semakin baik dan tambah keimanan.
Allah SWT bahkan menjanjikan ganti yang berkali-kali lipat apabila seseorang ikhlas menyedekahkan rezeki yang didapatkannya untuk kepentingan umat.
Syukur nikmat adalah ungkapan rasa terima kasih dan pengakuan atas segala nikmat yang
telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam agama Islam, syukur sangat ditekankan sebagai bentuk
ibadah dan kesadaran akan kebesaran Allah.
Dengan banyak bersyukur atas berbagai nikmat yang telah diberikan-Nya akan membawa kepada keberkahan rezeki yang diterimanya. Firman Allah SWT:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim; 14:7).
Baca Juga: Digemari pelanggan, pijat tradisional De Wave miliki banyak manfaat
Adapun jurus-jurus lain untuk meraih rezeki yang penuh keberkahan menurut Al-Quran dan
Al-Hadits adalah:
Pertama, takwa. Firman Allah SWT: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS. Ath-Thalaq; 65:2-3).
Kedua, senantiasa bertawakal kepada-Nya. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Seandainya
kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kamu diberi rezeki seperti
burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (HR. Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab RA).
Ketiga, rutin lakukan Shalat Dhuha. Firman Allah dalam Hadits Qudsi: “Wahai anak Adam,
jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rekaat pada waktu permulaan siang (Shalat
Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (HR. al-Hakim dan
Thabrani).
Keempat, perbanyak istighfar. Firman Allah SWT: “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu,
Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit
kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." (QS. Nuh; 71:10-12).