Keteladanan sebagai strategi internalisasi nilai-nilai tanggung jawab anak usia dini

photo author
- Kamis, 15 Agustus 2024 | 17:00 WIB
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Biro Kajian Peradaban dan Keilmuan DDII DIY (Dok. Pribadi)
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. Dosen Psikologi Pendidikan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Biro Kajian Peradaban dan Keilmuan DDII DIY (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Nilai-nilai tanggung jawab merupakan kebutuhan internal anak-anak semenjak usia dini dan mereka juga berhak untuk memperoleh pendidikan yang baik, terutama pendidikan karakter dan religiusitas (keagamaan).

Orang tua berkewajiban memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya, terutama pendidikan karakter agar anak-anak ketika mencapai kedewasaannya memiliki fondasi moral dan agama yang tangguh dan komprehensif.

Penanaman nilai-nilai tanggung jawab sejak dini dipandang sebagai upaya untuk mengubah tingkah laku anak dengan menggunakan bahan atau materi yang terkandung di dalam ajaran agama dan norma-norma hidup yang lain.

Baca Juga: Kurangi penggangguran di Gunungkidul, Pemkab gelar Bursa Kerja 2024 pada 14-15 Agustus

Para ahli pendidikan menjabarkan ada enam strategi di dalam melalukan internalisasi nilai-
nilai tanggung jawab dalam rangka membantuk karakter anak; yakni:

Pertama, keteladanan. Keteladanan memiliki nilai yang sangat penting dalam pendidikan
nilai-nilai tanggung jawab. Memperkenalkan peri laku yang baik melalui keteladanan sama halnya
dengan memahami sistem nilai dalam bentuk yang nyata.

Strategi dengan keteladanan adalah internalisasi nilai-nilai tanggung jawab dengan memberikan contoh kongkrit kepada anak-anak yang sedang berkembang menuju kedewasaannya.

Kedua, pembiasaan. Pembiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang
sehingga menjadi mudah untuk dikerjakan.

Baca Juga: Selebgram Cut Intan Nabila akan diberi 'trauma healing' setelah alami KDRT oleh suaminya

Mendidik dengan strategi pengulangan dan pembiasaan adalah mendidik dengan cara memberikan latihan-latihan dan membiasakan untuk dilakukan setiap hari.

Apabila anak didik dibiasakan untuk memiliki karakter yang mulia sejak usia dini semisal tanggung jawab, maka karakter yang baik itu akan mempribadi daklam arti akan dimilikinya secara
lebih kuat dan relatif permanen.

Ketiga, ibrah dan amtsal. Yang dimaksud dengan ibrah (mengambil pelajaran) dan amtsal
(perumpamaan) adalah mengambil pelajaran dari beberapa kisah teladan, fenomena, peristiwa-
peristiwa yang terjadi baik kejadian di masa lampau maupun masa kini.

Dari sini diharapkan anak akan dapat mengambil hikmah yang terjadi dalam suatu peristiwa, baik peristiwa yang berupa musibah maupun pengalaman-pengalaman hidup yang lain.

Baca Juga: Pencipta Shalawat Badar Terima Anugerah Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden

Keempat, pemberian nasihat (mauidhah). Yang dimaksud dengan mauidhah adalah pemberian
peringatan atas kebaikan dan kebenaran dengan jalan apa saja yang dapat menyentuh hati dan
membangkitkannya untuk mengamalkan kebaikan yang diyakininya itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X