Jauhkan anak usia dini (AUD) dari alat permainan yang berbahaya

photo author
- Rabu, 10 Juli 2024 | 17:00 WIB
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen Prodi Magister Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Penasihat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) DIY (Dokumen Pribadi)
Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen Prodi Magister Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Penasihat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) DIY (Dokumen Pribadi)

6. Memiliki berat yang di luar batas normal kemampuan anak untuk mengangkat atau
mainan yang terlalu keras sehingga dapat melukai tubuh anak bila berbenturan.

Kedua, alat permainan yang dapat membahayakan diri anak secara psikis setidaknya ada
empat sebagai berikut:

1. Mengakibatkan anak usia dini kecanduan sehingga anak tidak mau melakukan aktifitas
lain selain bermain dengan mainan tersebut. Kecanduan atau ketergantungan anak kepada
mainan tertentu jelas sangat merugikan perkembangan anak.

2. Hanya berorientasi pada kesenangan/kepuasan semata tanpa ada unsur mendidik. Padahal
semua wahana mainan anak-anak dimaksudkan untuk pembelajaran anak-anak.

3. Mengandung unsur provokasi untuk melakukan tindakan yang tidak baik; seperti: asusila,
kejam, sadis atau brutal. Secara tidak sadar wahana mainan anak telah membawa anak
pada perilaku yang agresif, yang akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

4. Mengubah kepribadian anak secara bertahap, baik terhadap dirinya sendiri maupun
orang-orang di sekitarnya. Pembelajaran itu bersifat evolutif (perlahan tapi maju setahap
demi setahap), bukan merupakan suatu proses yang bersifat revolusioner.

Sedangkan ciri-ciri alat permainan edukatif (APE) untuk anak usia dini adalah: (1) APE
diperuntukkan untuk anak usia dini (0-6 tahun),

(2) APE dibuat dengan tujuan untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, dan (3) pembuatan APE haruslah aman untuk anak usia dini baik dari segi bahan maupun cara memainkannya.

(Oleh : Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen Prodi Magister Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Penasihat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) DIY) *

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X