Firman Allah SWT: “Kaummu mendustakannya (azab) padahal (azab) itu benar adanya.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku ini bukanlah penanggung jawab kamu.” (QS. Al-An’am; 6:66).
Keenam, sikap kaum musyrik yang menolak dakwah Nabi Muhammad menjadikan beliau
bersedih. Firman Allah SWT: “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak
mempersekutukan(-Nya). Kami tidak menjadikan engkau pengawas mereka dan engkau bukan pula penanggung jawab mereka.” (QS. Al-An’am; 6:107).
Ketujuh, Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya
dan mereka menjadi (terpecah) dalam golongan-golongan, sedikit pun engkau (Nabi Muhammad) tidak bertanggung jawab terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) hanya kepada Allah. Kemudian, Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” (QS. Al-An’am; 6:159).
Kedelapan, siksaan yang akan ditimpakan kepada orang-orang musyrik akan diperlihatkan
kepada Rasul keseluruhan atau sebagiannya baik di waktu Rasul masih hidup ataupun setelah wafat.
Firman Allah SWT: “Sesungguhnya jika Kami benar-benar memperlihatkan kepadamu (Nabi
Muhammad) sebagian dari (siksa) yang Kami janjikan kepada mereka (di dunia), atau jika Kami
mewafatkan engkau (sebelum datangnya azab itu), hanya kepada Kamilah mereka kembali, kemudian Allah menjadi saksi atas apa yang mereka lakukan.” (QS. Yunus; 10:46).
Kesembilan, Kaum kafir menolak kerasulan Nabi Muhammad dan mengatakan sebagai
pesihir. Firman Allah SWT: “Orang-orang yang kufur berkata, “Engkau (Nabi Muhammad) bukanlah seorang Rasul.” Katakanlah, “Cukuplah Allah dan orang yang menguasai ilmu al-Kitab menjadi saksi antara aku dan kamu.” (QS. Ar-Ra’d; 13:43).
Kesepuluh, untuk menghibur Nabi Muhammad, Allah melalui ayat ini mengingatkan beliau
bahwa tugasnya hanya sekadar menyampaikan dakwah. Firman Allah SWT: “Jika mereka (kaum
musyrik) berpaling, sesungguhnya kewajibanmu (Nabi Muhammad) hanyalah (melakukan)
penyampaian yang jelas.” (QS. An-Nahl; 16:82).
Kesebelas; Allah SWT menjelaskan bahwa Dialah yang lebih mengetahui tentang keadaan
orang-orang musyrik itu. Firman Allah SWT: “Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu. Jika Dia
menghendaki, niscaya Dia merahmatimu dan jika Dia menghendaki, niscaya Dia mengazabmu. Kami tidaklah mengutusmu (Nabi Muhammad) sebagai penjaga bagi mereka.” (QS. Al-Isra’; 17:54). (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, Ketua Penasihat KAHMI Majlis Wilayah DIY) .*