Lima cara menghilangkan sifat kikir, diantaranya dengan meyakini harta adalah titipan Ilahi

photo author
- Senin, 22 April 2024 | 06:53 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Ketua Keluarga Alumni Pascasarjana Univeritas Gadjah Mada/KAPASGAMA (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Ketua Keluarga Alumni Pascasarjana Univeritas Gadjah Mada/KAPASGAMA (Dok. Pribadi)

Ia hanya percaya pada harta benda yang dimilikinya. Jika harta yang dimiliki tidak dibagi dengan orang lain, maka ia yakin akan menjadi kaya. Karena itu, Nabi SAW bersabda: “Sifat kikir dan iman tidak akan berkumpul dalam hati seseorang selama-lamanya.” (HR. Ahmad).

Banyak sekali dampak buruk yang ditimbulkan dari sifat kikir ini, baik bagi pelakunya
sendiri maupun untuk orang lain.

Oleh karena itu sebagai seorang muslim wajib untuk menghindarinya. Berikut ini adalah lima cara yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari sifat kikir; yakni:

(1) Selalu meyakinkan kepada diri kita bahwa harta yang kita miliki sekarang ini adalah
sebuah titipan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mana sebagian dari harta tersebut harus
disedekahkan di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

(2) Selalu mengingat dampak buruk yang akan ditimbulkan dari sifat bakhil ini yakni salah
satunya mendapatkan azab di akhirat kelak.

(3) Selalu meyakinkan kepada diri kita bahwa harta yang kita miliki kelak akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan begitu kita akan termotivasi untuk selalu bersedah dan berinfaq.

(4) Selalu tumbuhkan sifat kepedulian terhadap sesama terutama mereka yang membutuhkan bantuan atau pertolongan

(5) Jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar dihindarkan
dari penyakit kikir yang sangat berbahaya ini.

Di Bulan Syawal yang penuh kemenangan ini, sebagai seorang muslim yang taat marilah kita
senantiasa berlindung diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk dapat menjauhi sifat tercela ini, dan dengan ini kita berharap akan datangnya rahmat Allah yang mana pada puncak harapan adalah dimasukkannya kita ke dalam surga-Nya. Aamiin Ya Rabbal A’lamin. (Oleh : Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si/Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Ketua Keluarga Alumni Pascasarjana Univeritas Gadjah Mada/KAPASGAMA)*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X