INI Sungguh peristiwa dramatik. Seorang nenek berhasil menggagalkan upaya kakek bunuh diri. Sang nenek, Tuk (72) warga Jetis Bantul, dengan sigap mengambil sabit dan langsung memotong tali yang digunakan suaminya untuk gantung diri di kayu gawang pintu rumahnya.
Sabit disabetkan ke tali dan langsung putus, sehingga suaminya, Pon (75) langsung terjatuh sampai kepala membentur kayu. Selanjutnya Tuk berteriak meminta tolong kepada warga yang kemudian meneruskan laporan ke polisi.
Meski mengalami luka, nyawa Pon berhasil diselamatkan, namun masih harus menjalani perawatan di Puskesmas Jetis 1 Bantul. Beruntung, Tuk memergoki suaminya saat gantung diri di kamarnya.
Baca Juga: Dispendukcapil Sukoharjo minta pemerintah pusat realisasikan kemudahan akses pemegang KTP digital
Itu terjadi setelah yang bersangkutan mencari keberadaan Pon namun tak ketemu. Barulah setelah masuk kamar melihat suaminya dalam kondisi tergantung. Untungnya pertolongan bisa segera dilakukan, sehingga Pon tak sampai kehabisan napas.
Aksi Tuk sungguh heroik karena berhasil menyelamatkan nyawa suaminya. Lantas, tak kalah penting, mengapa Pon berusaha bunuh diri ? Ada masalah apa ? Inilah yang perlu diungkap agar masalah bisa terselesaikan. Dipastikan Pon sedang punya masalah, entah karena ekonomi atau apa. Hal ini perlu ditelusuri agar peristiwa serupa (percobaan bunuh diri) tidak terulang.
Pasalnya, banyak kasus bunuh diri yang dilakukan secara berulang. Ketika upaya bunuh diri pertama gagal, ia akan mengulanginya lagi sampai berhasil. Belum jelas, yang dilakukan Pon untuk pertama kalinya atau sebelumnya pernah dilakukan.
Kini yang lebih penting lagi, bagaimana upaya berbagai pihak agar Pon tidak nekat bunuh diri. Caranya tentu dengan mengetahui persoalan yang membelitnya.
Jika demikian, pengurus kampung, entah itu RT atau RW harus peduli pada warganya. Kalau ada warga yang kesusahan, misal kesulitan ekonomi atau mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh, harus segera diatasi. Paling tidak, melaporkan ke Dinas Sosial setempat untuk ditindaklanjuti. Justru di sinilah peran Dinas Sosial untuk mengentaskan persoalan sosial masyarakat.
Bukankah konstitusi mengamanatkan agar fakir miskin serta anak telantar dipelihara oleh negara ?
Negara melalui instrumennya, yakni pemerintah dalam hal ini Kementerian atau Dinas Sosial turun tangan untuk mengentaskan warganya yang miskin agar dapat mewujudkan kehidupan layak sesuai harkat dan martabatnya sebagai manusia. (Hudono)