Baca Juga: Generasi Muda Didorong Punya Andil dalam Pengawasan Pemilu
Sementara mereka yang pintar dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.
Ketiga, memotivasi diri sendiri. Menurul Daniel Goleman dalam bukunya yang
berjudul Emotional Intelegence, kemampuan dasar memotivasi diri sendiri meliputi berbagai segi, yaitu pengendalian dorongan hati, kekuatan berfikir positif, dan optimis.
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting untuk memberi perhatian, memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan berkreasi.
Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan. Motivasi internal memberikan spirit yang lebih kuat dan besar pada diri seorang anak.
Keempat, mengenal emosi orang lain (Empati). Empati merupakan kemampuan yang bergantung pada kesadaran diri secara emosional.
Baca Juga: Perbanyak Tangkapan Air, Wilayah Kering Perbukitan di Sukoharjo Direncanakan Ditanami Pohon Beringin
Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.
Orang-orang seperti ini cocok untuk pekerjaan-pekerjaan keperawatan, mengajar, penjualan, dan manajemen.
Untuk menumbuhkan rasa empati anak-anak, orangtua dapat menyuruhnya untuk saling berkerjasama dan tolong menolong membantu dalam menyelesaikan suatu persoalan yang dihadapnya secara bersama-sama.
Kelima, membina hubungan dengan orang lain. Menurut Daniel Goleman yang
dimaksud dengan membina hubungan, sebagian besar, merupakan keterampilan sosial yang dapat dipahami sebagai kemampuan untukmengelola emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain.
Hal ini merupakan keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi.
Baca Juga: Gandeng Wika Salim, PSSI Luncurkan Lagu 'Bersama Garuda' untuk Timnas Indonesia
Orang-orang yang hebat dalam keterampilan ini akan sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan yang baik dengan orang lain.
Dalam kaitannya dengan pengembangan kecerdasan emosional anak, orangtua di
rumah harus mampu memberikan suasana yang kondusif untuk pengembangannya.