Lima aspek kecerdasan emosional anak, diantaranya kemampuan mengenal emosi diri

photo author
- Kamis, 28 September 2023 | 06:09 WIB
 Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dokumen Pribadi)

HARIAN MERAPI - Ada lima aspek kecerdasan emosional anak, dan diantaranya adalah kemampuan mengenal emosi diri.

Kecerdasan emosional anak diperkenalkan pertama kali oleh Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire.

Istilah ini kemudian menjadi sangat terkenal di seluruh dunia semenjak seorang psikolog New York bernama Daniel Goleman menerbitkan bukunya yang berjudul Emotional Intelegence: Why It Can Matter More Than IQ pada tahun 1995.

Baca Juga: Sikap tegas PSSI soal pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia dinilai pengamat sebagai langkah positif

Kecerdasan emosional merupakan suatu kemampuan memahami perasaan yang
muncul dalam diri, kemudian mengatur perasaan atau emosi tersebut menjadi sebuah tindakan untuk mengambil keputusan yang tepat dalam hidup.

Kecerdasan emosi dapat menempatkan emosi seseorang pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Koordinasi suasa hati inilah inti dari hubungan sosial yang baik pada seorang anak dalam situasi belajarnya.

Berikut merupakan lima aspek kecerdasan emosional anak yang harus dikembangkan secara maksimal; yakni:

Pertama, kemampuan mengenal emosi diri. Kemampuan mengenali diri sendiri
merupakan kemampuan dasar dari kecerdasan emosional. Kemampuan ini mempunyai peran untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Dampak El Nino, PDAM Sleman jamin kebutuhan air bersih bagi pelanggan masih tercukupi

Juga berfungsi untuk mencermati perasaan-perasaan yang muncul. Adanya komponen ini, mengindikasikan anak berada dalam kekuasaan emosi manakala ia tidak memiliki kemampuan untuk memiliki perasaan yang sesungguhnya.

Seorang anak wajib tetap membina kestabilan emosinya menuju perkembangannya lebih lanjut sejalan dengan pertambahan umurnya.

Kedua, kemampuan mengelola emosi diri. Kemampuan mengelola emosi diri
meliputi kemampuan menguasai diri, termasuk menghibur dirinya sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan, dan akibat-akibat yang timbul karena kegagalan dalam mengelola keterampilan dasar emosi.

Anak yang terampil mengelola emosinya akan mampu menenangkan kembali kekacauan-kekacauan yang dialaminya sehingga ia dapat bangkit kembali.

Sedangkan orang-orang yang buruk kemampuannya dalam keterampilan ini akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X