HARIAN MERAPI - Generasi berkualitas dalam Islam, arus mencakup sehat jasmani, rohani, sosial dan spiritual.
Manusia tidak dapat mengelakkan diri dari proses regenerasi, berupa berakhirnya peranan dirinya untuk diganti oleh generasi berikutnya, sehingga diperlukan penyiapan generasi berkualitas.
Generasi berkualitas adalah generasi yang diharapkan menjadi manusia-manusia sempurna, atau insan kamil. Generasi berkualitas dalam Islam adalah generasi yang shaleh shalehah.
Baca Juga: Tradisi Saparan di Kota Toleran Indonesia, Meriah Melebihi Lebaran, Bahagia dan Makan Bersama
Dari sisi agama dan moral mereka mengenal kebiasaan-kebiasaan Islami. Setiap muslim wajib berupaya untuk mewujudkan generasi berkualitas dalam semua aspek kehidupan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengharuskan setiap umat agar jangan menghasilkan keturunan yang lemah, tidak berdaya, dan tidak memiliki daya saing dalam kehidupan (QS. An-Nisa; 4:9).
Islam menuntun orang-orang beriman untuk membangun generasi penerus yang kuat, berdaya, sejahtera lahir batin, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Generasi berkualitas dapat dilihat dari beberapa aspek penting kepribadian seseorang, yakni aspek fisik/jasmani, aspek psikis/psikologis, aspek sosial dan kultural, serta aspek spiritual dan moral.
Secara berturut-turut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, aspek fisik/jasmani. Generasi berkualitas berarti generasi yang dari segi jasmani menunjukkan tingkat kesehatan yang baik.
Baca Juga: 12 desa di Sukoharjo terdampak kekeringan, ribuan warga kekurangan air bersih
Kesehatan jasmani dipengaruhi oleh jenis dan kualitas makanan sejak dilahirkan, pada masa kanak-kanak, remaja, dan masa dewasa.
Faktor lain yang ikut berpengaruh adalah kebersihan dalam menjalani kehidupan baik kebersihan diri, rumah dan lingkungan tempat tinggal.
Kualitas jasmani ditentukan sejak masa konsepsi yang merupakan pengaruh dan tanggung jawab orang tua. Setelah seseorang berangsur besar dan dewasa, maka
memelihara kesehatan jasmani merupakan tanggung jawab individu itu sendiri.
Kedua, aspek psikis/psikologis/rohani. Psikologis yang berkualitas dapat diukur dari tingkat pengembangan dan pendayagunaan potensi-potensi yang terdapat di dalamnya, seperti bakat, minat, kemampuan berpikir, pengendalian emosi, kepedulian sosial dan lain-lain.