Generasi berkualitas dilihat dari berbagai aspek, sehat jasmani, rohani, sosial dan spiritual

photo author
- Sabtu, 16 September 2023 | 17:10 WIB
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)
Dr. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Generasi berkualitas dalam Islam, arus mencakup sehat jasmani, rohani, sosial dan spiritual.

Manusia tidak dapat mengelakkan diri dari proses regenerasi, berupa berakhirnya peranan dirinya untuk diganti oleh generasi berikutnya, sehingga diperlukan penyiapan generasi berkualitas.

Generasi berkualitas adalah generasi yang diharapkan menjadi manusia-manusia sempurna, atau insan kamil. Generasi berkualitas dalam Islam adalah generasi yang shaleh shalehah.

Baca Juga: Tradisi Saparan di Kota Toleran Indonesia, Meriah Melebihi Lebaran, Bahagia dan Makan Bersama

Dari sisi agama dan moral mereka mengenal kebiasaan-kebiasaan Islami. Setiap muslim wajib berupaya untuk mewujudkan generasi berkualitas dalam semua aspek kehidupan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengharuskan setiap umat agar jangan menghasilkan keturunan yang lemah, tidak berdaya, dan tidak memiliki daya saing dalam kehidupan (QS. An-Nisa; 4:9).

Islam menuntun orang-orang beriman untuk membangun generasi penerus yang kuat, berdaya, sejahtera lahir batin, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Generasi berkualitas dapat dilihat dari beberapa aspek penting kepribadian seseorang, yakni aspek fisik/jasmani, aspek psikis/psikologis, aspek sosial dan kultural, serta aspek spiritual dan moral.

Secara berturut-turut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pertama, aspek fisik/jasmani. Generasi berkualitas berarti generasi yang dari segi jasmani menunjukkan tingkat kesehatan yang baik.

Baca Juga: 12 desa di Sukoharjo terdampak kekeringan, ribuan warga kekurangan air bersih

Kesehatan jasmani dipengaruhi oleh jenis dan kualitas makanan sejak dilahirkan, pada masa kanak-kanak, remaja, dan masa dewasa.

Faktor lain yang ikut berpengaruh adalah kebersihan dalam menjalani kehidupan baik kebersihan diri, rumah dan lingkungan tempat tinggal.

Kualitas jasmani ditentukan sejak masa konsepsi yang merupakan pengaruh dan tanggung jawab orang tua. Setelah seseorang berangsur besar dan dewasa, maka
memelihara kesehatan jasmani merupakan tanggung jawab individu itu sendiri.

Kedua, aspek psikis/psikologis/rohani. Psikologis yang berkualitas dapat diukur dari tingkat pengembangan dan pendayagunaan potensi-potensi yang terdapat di dalamnya, seperti bakat, minat, kemampuan berpikir, pengendalian emosi, kepedulian sosial dan lain-lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

'Ke-Empu-an' perempuan dalam Islam

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:00 WIB

Doa-doa mustajab dalam Al-Quran dan Al-Hadits

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:00 WIB

Pesan-pesan Al-Quran tentang menjaga kesehatan jiwa

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tasamuh dalam beragama

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan membaca dan tadabbur Al-Quran

Selasa, 16 Desember 2025 | 17:00 WIB

Manajemen hati untuk raih kebahagiaan sejati

Senin, 15 Desember 2025 | 17:00 WIB

Tujuh kunci masuk ke dalam pintu Surga-Nya

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:00 WIB

Peran orang tua dalam pembentukan generasi berkualitas

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:00 WIB

Lima pinsip dasar perlindungan HAM dalam Islam

Kamis, 11 Desember 2025 | 17:00 WIB

Keutamaan berlomba-lomba dalam kebaikan dan ketakwaan

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:00 WIB

HAM dalam perspektif Islam

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:00 WIB

Membangun keluarga samara dalam Al-Quran dan Sunnah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 17:00 WIB

Sepuluh sifat istri shalehah pelancar nafkah suami

Kamis, 4 Desember 2025 | 17:00 WIB

Rahasia keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 29 November 2025 | 17:00 WIB

Sembilan kekhasan dan keunikan masa remaja

Jumat, 28 November 2025 | 17:00 WIB
X