Animo Sepak Bola Putri MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Series 1 2024 Luar Biasa, Berikut Daftar Pemenang Skill Challenge KU 10 dan KU 12

photo author
- Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58 WIB
Pesepak bola putri bertanding dalam Skill Challenge 1on1 di ajang MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Series 1 2024 berlangsung mulai 25 Juli hingga 28 Juli 2024 di Stadion Tridadi, Sleman.  (Foto: Dok. Istimewa)
Pesepak bola putri bertanding dalam Skill Challenge 1on1 di ajang MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Series 1 2024 berlangsung mulai 25 Juli hingga 28 Juli 2024 di Stadion Tridadi, Sleman. (Foto: Dok. Istimewa)

HARIAN MERAPI – Ajang turnamen sepak bola putri MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta Series 1 2024 berlangsung mulai 25 Juli hingga 28 Juli 2024 di Stadion Tridadi, Sleman menyedot animo luar biasa dari peserta.

Sejumlah 41 tim yang terbagi dari 13 tim Kategori Usia (KU) 10 dan 28 tim KU 12 dari Sekolah Dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Ada total 452 peserta yang mengikuti ajang ini. 

Turnamen yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife tak hanya mempertandingkan kompetisi 7 vs 7, tapi juga berbagai uji ketangkasan bagi para siswi melalui Skill Challenge berupa dribbling, passing & control, 1on1, shoot on target hingga penalty shoot.

Baca Juga: Yogyakarta menjadi target Turnamen Sepak Bola Putri MilkLife Soccer Challenge 2024

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, misi MilkLife Soccer Challenge adalah melakukan program pemassalan kategori umur 10 dan 12 agar menyenangi sepak bola putri.

Ketika menginjak kelompok umur 16 ke atas, lanjut Yoppy, talenta pesepak bola putri ini diharapkan masuk Timnas, maupun kelak bisa bermain di klub-klub yang bermain di liga wanita.

"Kita hanya melakukan pemassalan, agar pemainnya banyak, sehingga pelatih milihnya makin enak. Setelah itu kualitasnya ditingkatkan melalui pelatihan lebih intensif. Kita menjaga agar turnamen ini terus berjalan agar pemain-pemain putri itu punya kepastian. Jadwalnya pasti, berjenjang dan berksenambungan," ujarnya.

Baca Juga: Enam kota besar di Jawa menjadi target Djarum Foundation untuk pengembangan sepak bola putri Indonesia

Dipilihnya Yogyakarta sebagai bagian dari MilkLife Soccer Challenge, lantaran kota pelajar ini sebagai barometer sepak bola putri di Indonesia. Menurutnya, Putri Mataram merupakan salah satu klub bersejarah dan berpengaruh di Indonesia yang berdiri sejak 17 Juli 1971. Selain itu, SSB putri di DIY kini semakin menjamur dan memiliki banyak pemain potensial salah satunya ialah Bintang Putra Mlati.

"Setelah Kudus, Surabaya, Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogya, Solo, dan Semarang, MilkLife Soccer Challenge digelar di DIY karena kota ini punya sejarah tersendiri bagi kejayaan sepak bola putri Tanah Air. Serta merupakan lumbung potensial bibit-bibit muda pesepak bola putri, dan banyak klub yang memiliki prestasi membanggakan di berbagai kejuaraan. Oleh karena itu, kami berharap agar hal tersebut selaras dengan spirit para peserta yang bisa meneruskan ekosistem sepak bola putri di provinsi ini," ujar Yoppy.

Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann, yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman sejak tahun 2007 mengatakan, untuk menjaga mata rantai ekosistem sepak bola putri hal terpenting yang harus ditanamkan pada siswi ialah kesenangan dalam mengolah ‘si kulit bundar’. Selaras dengan itu, penguasaan teknik dasar menjadi bekal untuk menjalani latihan maupun bertanding kompetisi.

Baca Juga: 363 atlet dari pelosok Tanah Air unjuk kemampuan dalam Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2024

"Kami meyakini para siswi di DIY memiliki pemahaman yang baik terhadap teknik-teknik dasar yang sudah mereka pelajari dari guru maupun pelatih. Sehingga ketika mereka bermain di lapangan, baik itu kompetisi 7 vs 7 maupun Skill Challenge, mereka sudah mengaplikasikannya secara maksimal. Potensi peserta di kota ini cukup baik untuk terus dikembangkan dan dilatih secara konsisten," ujar Timo.

Menurut Timo, tahun ini MilkLife Soccer Challenge digelar di delapan kota, dan ditargetkan pada tahun 2025 bisa terlaksana di 10 kota, ditambah Malang dan Bekasi.

"Kenapa dimulai dari SD, karena visinya adalah mengadakan yang tidak ada. Biasanya siswi tidak main, menjadi main, kalau
mulai dari SSB sulit, karena SSB tidak punya cewek. Kita juga lihat dari Jepang dan China, mereka menggalakkan sepak bola dari sekolah," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
X