harianmerapi.com – Ujung kisah KKN di Desa Penari, adalah ketika Bima dan Ayu menanggung karma atas perbuatannya.
Cerita KKN di Desa Penari, kejadian yang memilukan, ditambah hilangnya Widya, membuat kisah ini semakin mengundang rasa penasaran, bagaimana nasib KKN mereka.
Akun Twitter Simple Man @SimpleM81379523, menulis cerita KKN di Desa Penari ini secara lengkap pada tahun 2019, dan viral.
Harian Merapi mencoba menulis ulang kisah KKN di Desa Penari (versi Widya) dengan melansir thread akun Twitter Simple Man @SimpleM81379523.
Baca Juga: KKN di Desa Penari (Versi Widya) Bagian 22: “Koncomu Wis Kelewatan...”
KKN di Desa Penari (Versi Widya) Bagian 23, nasib KKN mereka.
Lamunan Widya di pawon dibuyarkan teriakan Wahyu.
“Goblok! Bima karo Ayu a**!, kakean nge***! (bodoh, Bima dan Ayu anj***, kebanyakan nge***),”
Kasar memang, tapi semua setuju, memang kalimat inilah yang mereka pikirkan.
Terlebih, masalah itu sudah sampai ke pihak kampus, termasuk keluarga Bima dan Ayu.
Pak Prabu mengaku tidak bisa membendung kata hatinya untuk menceritakan rangkaian peristiwa KKN di desanya kepada pihak kampus.
KKN itu adalah juga tanggung jawab Pak Prabu, ia kepala desa di sini.
Baca Juga: KKN di Desa Penari (Versi Widya) Bagian 21 : Hukuman Bima dan Ayu…
Peristiwa itu tetap disampaikan kepada semua yang terlibat, meskipun Nur sudah memohon agar masalah itu jangan sampai keluar dulu.
Namun, hilangnya Widya, membuat Pak Prabu tidak bisa menahan diri, menyerah, dan memilih melaporkan.