Baca Juga: Ini Dia Son Suk Ku, Pemeran Mr Gu yang Misterius di Drama Korea My Liberation Notes
Widya membangunkan Wahyu dan memberitahu jika Bima keluar.
“Aku lak wes tau ngomong su (aku kan pernah bilang jing),” kata Wahyu.
“Lha ya, yo ayok ditutno, nang ndi arek iku (Lha iya, ayo diikuti, kemana dia pergi),” pinta Widya.
“Gawe opo? Palingan nang omahe Prabu, ndandani tong bambune (untuk apa? Paling ke rumah Pak Prabu, perbaiki tempat sampah dari anyaman bambu),” kata Wahyu.
Baca Juga: Catat, Jadwal KRL Jogja-Solo Kembali 24 Perjalanan Per Hari
“Yo wes mboh (ya sudah terserah),” Widya pasrah, dan bergegas keluar rumah menyusul Bima.
Widya teringat perkataan Anton tempo hari, yang menyebutkan kebiasaan menyimpang Bima di pondokan KKN.
Widya semakin khawatir, penasaran, apa yang dilakukan Bima malam-malam, dan di mana?
Cerita Anton membuat pandangan Widya berubah, dan malam itu ia melihat Bima berjalan jauh ke arah timur.
Baca Juga: Polda Kaltara Selidiki Bisnis Ilegal Briptu HSB, Minta Bantuan Mabes Polri
Menuju tempat yang membuat Widya merinding tiap kali memandangnya.
Tapak Tilas! *