JOGJA, harianmerapi.com – Film pendek berjudul Kerudung Truntum Sang Dalang diproduksi oleh kelompok Teater Wanita Ngunandhika (WN) asal Jogja, Agustus tahun lalu.
Sebagian pemain Kerudung Truntum Sang Dalang berasal dari anggota/pengurus WN, namun ada pula dari luar yang sudah lama menerjuni teater.
Sedangkan pemeran utama sebagai Sang Dalang (Yena), yakni Rizki Rahma Nurwahyuni dalam film pendek Kerudung Truntum Sang Dalang mengaku belum pernah belajar teater maupun ikut syuting film.
Baca Juga: Fuji Main Film 'Bukan Cinderella', Perankan Tokoh Utama Amora
“Jadi ikut main dalam film pendek itu, saya benar-benar baru pertama kali. Alhamdulillah, banyak yang memberikan saran masukan selama proses pembuatan film sejak dari pra produksi,” terangnya, baru-baru ini.
Lain halnya dalam bidang wayang kulit, sebut Rizki, ia sudah menerjuninya sejak masih SD, bahkan sudah biasa pentas wayang kulit cerita singkat (climen) dengan durasi waktu kisaran dua jam.
Apalagi bapaknya seorang guru juga dalang wayang kulit, Drs Sigit Tri Purnomo banyak mendorong, dia dan kakaknya bisa ikut melestarikan keberadaan seni wayang kulit.
Baca Juga: Dugaan Pelecehan Seksual, Nama Oknum Kru di Film 'Penyalin Cahaya' Dicoret
Sedangkan Rizki bisa menjadi pemeran utama dalam film pendek Kerudung Truntum Sang Dalang, antara lain karena Hj Yeni Rumiyaningtyas sebagai pimpinan Teater WN sudah tahu tentang bakat dan hobinya di bidang dalang wayang kulit.
“Kebetulan juga putri Bu Yeni, dulu teman saya sewaktu sekolah di SMAN 7 Jogja. Jadi sudah lama saya kenal Bu Yeni yang juga penulis naskah di film Kerudung Truntum Sang Dalang,” paparnya.
Alumni FMIPA UNY yang sekarang menjadi ASN di Pemkot Jogja ini menambahkan, merasa senang diberi kesempatan belajar seni peran dalam proses film pendek tersebut.
Baca Juga: Teater Wanita Ngunandhika Gelar Pemutaran Film Kerudung Truntum Sang Dalang dan Konser Musik
Selain itu bisa menambah saudara, serta ada banyak pengalaman yang didapat, termasuk syuting dari petang sampai menjelang Subuh.
Dengan adanya film ini diharapkan pula semakin banyak generasi muda yang lebih mengenal serta mencintai seni wayang kulit, bahkan juga seni batik dengan beragam motifnya seperti motif truntum dan lainnya.