JAKARTA, harianmerapi.com - Musisi Fiersa Besari mengomentari fenomena lokasi erupsi Gunung Semeru yang jadi objek wisata dadakan.
Menurut Youtuber pecinta alam tersebut, ada baiknya masyarakat menghindari mengunggah hal sensitif, apalagi berfoto ria dengan sejuta gaya.
Karena menurutnya, korban bencana bukan untuk ditanya, “Bagaimana perasaannya?” melainkan untuk dihargai perasaannya.
Baca Juga: Fiersa Besari: Bencana Bukan untuk Membuang Barang-barang Bekas
"Karena korban bukan untuk ditanya, “Bagaimana perasaannya?” melainkan untuk dihargai perasaannya," kata Fiersa di akun Instagramnya @fiersabesari, Selasa (14/12/2021).
Menurutnya, merekam dengan niatan untuk dokumentasi, edukasi serta galang donasi masih bisa diterima oleh korban bencana. Namun jika hal itu sudah menjurus eksistensi, maka hal itu bisa melukai mereka.
"Membangun kembali dan pemulihan butuh waktu yang tidak sebentar. Berlomba-lomba dalam kebaikan itu baik, tapi estafet dalam kebaikan jauh lebih baik. Karena ketika beritanya sudah hilang, bukan berarti deritanya juga hilang," sambung pelantun lagu Celengen Rindu itu.
Baca Juga: Derai Air Mata untuk Rumini yang Peluk Ibunya Saat Erupsi Gunung Semeru Menerjang Desanya
Sebelumnya Fiersa Besari juga mengungkapkan kegelisahannya terkait penggalangan donasi barang bekas bagi korban erupsi Gunung Semeru. Menurut musisi dan penulis buku tersebut, bencana bukan sarana untuk membuang barang-barang bekas.
Youtuber yang hobi mendaki gunung tersebut menilai, ada baiknya donatur memperhatikan kelayakan barang yang akan diberikan kepada korban bencana.
Donasi berupa barang bekas akan lebih baik jika dikumpulkan terlebih dahulu kemudian diobral, sehingga dana yang dihasilkan bisa disalurkan secara lebih layak kepada korban yang membutuhkan.
"Beberapa poin yang perlu dicatat ketika terjadi bencana. Mohon maaf jika tulisannya sedikit panjang. Bencana bukan sarana untuk membuang barang-barang bekas. Perhatikan kelayakan barang yang akan kita beri sebagai manusia yang satu untuk manusia lainnya. Syahdan, ada cara lebih baik yang dicontohkan oleh beberapa kawan: Mengumpulkan baju bekas, mengobralnya dengan keterangan untuk donasi, lalu menyalurkan dananya untuk para korban," tulis Fiersa sebagaimana diunggah di akun Instagramnya @fiersabesari, Selasa (14/12/2021).
Pencipta lagu 'Pelukku untuk Pelikkmu' itu juga berpesan agar korban bencana mendapatkan gizi dan nutrisi yang baik selama di pengungsian. Oleh karenanya, mis instan sebaiknya digunakan untuk masa darurat di hari-hari pascabencana, dan bukan untuk terus menerus.