JAKARTA, harianmerapi.com - Para penggemar film di Indonesia tentu masih ingat film "Pengabdi Setan" yang tayang lima tahun lalu.
Penulis dan sutradara Joko Anwar kembali akan membawa ingatan para penonton ke masa lima tahun lampau lewat "Pengabdi Setan 2 : The Communion".
Film kedua "Pengabdi Setan" ini dijadwalkan tayang pada 4 Agustus 2022 di bioskop. Bahkan cuplikan (trailer) perdanyanya sudah dirilis di Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Joko Anwar menyebutkan, film ini dibuat untuk disaksikan spesial di layar lebar demi pengalaman menonton yang total.
Baca Juga: Bermain Sabar, Ginting Hentikan Vittinghus dan Maju ke Perempat Final
"Film ini dibuat untuk dinikmati di sinema. Tidak cuma seram, tapi kami ingin buat pengalaman (menonton) yang menyenangkan, seru, menegangkan dan menjadi sesuatu yang bisa dinikmati semua orang," katanya.
Joko menambahkan alasan dirinya memilih adegan-adegan yang pada akhirnya ditunjukkan di trailer perdana "Pengabdi Setan 2: The Communion".
"Tujuan trailer adalah untuk merepresentasikan film agar tidak melenceng, agar tidak menipu penonton, sehingga ekspektasinya sesuai dengan penonton," kata Joko.
Ia melanjutkan dirinya ingin menunjukkan latar, karakter dan konflik utama dari sekuel ini.
Baca Juga: Petani dan UMKM di Sleman Boleh Membeli Biosolar Menggunakan Jerigen, Ini Prosedurnya
Ada pun latar tempat utama film berada di sebuah rumah susun lawas dan mencekam, serta memberikan cerita yang lebih besar.
"Kami ingin meng-capture Jakarta di era tahun '85. Ingin mengajak penonton masuk ke rumah susun, karakter, dan konflik yang terjadi. Kami juga ingin meng-capture perasaan klaustrofobia, dread, di dalam film ini. Pemilihan adegan-adegan (dalam trailer) diharapkan bisa merefleksikan filmnya nanti di bioskop," jelas pria yang juga menyutradarai "Gundala" (2019) itu.
Di sisi lain, produser Sunil Soraya mengatakan, sekuel dari filmnya di tahun 2017 tersebut dibuat dengan pertimbangan dan persiapan yang matang.
"Jarak (perilisan) 'Pengabdi Setan' pertama dan kedua lama, karena kami melihat ini memakan waktu untuk naskah, semuanya harus matang. Kita harapkan yang kedua harus menjadi sesuatu yang lebih besar dari yang pertama," kata Sunil.