Sri terus menjaga Dini sepanjang malam, si mbah, tidak juga kembali, semakin malam, Dini semakin kacau, ia menjerit, seperti tengah berlari, nafasnya terengah-engah.
Yang membuat Sri tersentak ketika Dini mengatakan "Pak' e ndelok, pak 'e ndelok!! aku dikejar, aku dikejar!! (Bapaknya melihat saya, bapaknya sudah melihat, saya dikejar, saya dikejar),"
Badan Dini, tiba-tiba panas, panas sekali.
Sri mulai khawatir, namun ia bingung, harus apa.
Tidak beberapa lama, mbah Tamin kembali, ia hanya menepuk bahu Dini, dan ia langsung bangun.
Baca Juga: Cerita Horor di Toilet Rest Area 3: Ternyata Aku Masuk ke Proyek Bangunan yang Belum Selesai
Wajah Dini tampak kaget, seperti ingin mengatakan sesuatu.
Namun ia urungkan saat melihat mbah Tamin melotot, seakan menahan bahwa ia tidak boleh mengatakanya di sini.
Mbah Tamin dan Dini keluar, Sri tidak mengerti, kenapa kakek itu seakan menghindarinya.
Seakan menghindari atau sengaja menghindar, bagi Sri sama saja, ia merasa ada sesuatu yang dirahasiakan.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Digoda Lelembut Penghuni Rumah Bobrok, Ditawari Penghilang Dahaga Ternyata .....
Sesuatu tentang misteri santet Sewu Dino, nasib Dela, termasuk nasibnya dan Dini.
Pikiran Sri ke mana-mana, apakah ini berarti, ada sebuah kesepakatan, antara Dini, dengan Mbah Tamin, ataukah ada sebuah jaminan, bahwa hanya Dini yang akan selamat.
Entah, tapi Sri terus memikirkannya. *