film

Atmosfer Mencekam The Medium

Sabtu, 13 November 2021 | 10:15 WIB
Tokoh Mink pada salah satu adegan dalam film The Medium. (Twitter.com/showboxmovie)

JAKARTA, harianmerapi.com - Tak semua film horor semata mengandalkan visualisasi makhluk gaib untuk memancing rasa ngeri penonton. "The Medium", karya sutradara asal Thailand Banjong Pisanthanakun misalnya, berfokus pada suasana atau atmosfer serta cerita mencekam dan terkesan gelap. Rasa takut penonton pun dibangun secara bertahap.

"The Medium" menjadi film mokumenter pertama Banjong, menggandeng produser asal Korea Selatan Na Hong-jin. Mokumenter menggambarkan peristiwa fiksi tetapi disajikan secara dokumenter. Ada banyak detil di sini.

Dalam konteks film karya Banjong, yang digambarkan yakni shamanisme atau upacara ritual berdasarkan kepercayaan terhadap Dewa Bayan atau arwah baik leluhur. Banjong terinspirasi kisah Dewa Bayan yang ada, lalu membuat cerita berdasarkan apa yang dia ketahui itu.

Baca Juga: Sinopsis The Medium, Film Horor Asal Thailand yang Lagi Viral

Dalam film, tim dokumenter mengikuti Nim (diperankan Sawanee Utoomma), seorang dukun yang tinggal di sebuah desa pegunungan di Thailand. Setelah saudara perempuan Nim, Noi (diperankan Sirani Yankittikan) menolak untuk menjadi dukun yang ditunjuk bertahun-tahun yang lalu, dia menggantikan peran tersebut.

Di awal, Nim bertutur secara singkat mengenai ritual yang biasa dia lakukan pada warga desa dengan keluhan penyakit non-medis hingga awal mula menjadi cenayang.

Banjong melakukan riset selama setahun di berbagai wilayah Thailand. Dia juga membaca sejumlah tesis serta mendapatkan saran dari orang-orang termasuk pegiat acara televisi horor Thailand.

Shamanisme sendiri bukan hal baru baginya. Sejak kecil, Banjong dia sudah mendengar mengenai hal ini. Berbicara soal percaya atau tidak, dulu dia mengaku percaya sementara saat ini, 50:50.

Bagi sutradara yang pernah terlibat juga dikenal melalui film "Pee Mak" (2013) itu, "The Medium" menjadi tantangan besar. Bila biasanya dia fokus pada plot, kali ini dia menitikberatkan pada suasana.

Di awal film, suasana yang suram sudah Banjong hadirkan. Warna redup saat Nim diwawancara, peringatan kematian kerabat Nim dan suasana perdesaan yang sepi. Selain itu, ada keganjilan yang tersirat melalui perilaku Mink.

"Semua detil dalam film sangat penting baik itu secara ritual ataupun gambarnya," kata Banjong dalam sebuah wawancara daring, belum lama ini.

Selama syuting, banyak improvisasi yang dilakukan. Menurut Banjong ini buah kerja samanya dengan para aktor. Kemudian, walau menggarap tema horor namun dia mengaku tidak ada pengalaman mistis selama pembuatan film.

Berbicara pesan yang ingin disampaikan, Banjong, menitikberatkan pada berkuasanya kejahatan dan karma manusia. Dia tak bermaksud memberikan penilaian benar atau salah terhadap suatu kepercayaan.

Para penonton akan diajak menyelami salah satu kepercayaan yang dianut sebagian masyarakat Thailand, termasuk ritual yang biasa dilakukan dan tempat yang dikeramatkan.

Halaman:

Tags

Terkini