Diganggu Hantu Usus 2: Diminta Sediakan Syarat Ayam Cemani Bunga Telon

photo author
- Jumat, 10 September 2021 | 07:19 WIB
Syaratnya minta disediakan ayam cemani. (Ilustrasi Pramono Estu)
Syaratnya minta disediakan ayam cemani. (Ilustrasi Pramono Estu)

CERITA misteri tentang hantu usus yang menimpa Mas Pardi memang misterius. Tidak antara lama setelah pingsan akibat dililit sebuah benda, ada dua orang petugas ronda yang kebetulan lewat.

Mas Pardi yang terkapar kemudian disadarkan dan diantar pulang oleh petugas ronda tersebut. Ternyata sampai rumah Mas Pardi jatuh sakit. Badannya panas muntah-muntah lehernya bengkak seperti orang gondoken.

Seperti ada ular yang melingkar pada lehernya. Tetangganya berdatangan untuk menolongnya. Ada yang menyarankan menurut kepercayaan Jawa harus diberi 'kalung pace'. Dicari buah mengkudu jumlahnya 7 diikat dengan tali kemudian dikalungkan leher Pardi. Namun usaha itu tidak berhasil.

Baca Juga: Muhasabah, Saat yang Tepat Ketika Pandemi Berkepanjangan

Kemudian Pardi dibawa kerumah sakit opname sampai satu minggu. Karena tidak kunjung sembuh maka lalu dicarikan dukun atau paranormal dari desa sebelah. Pak Jairana nama paranormal itu ia paham betul tentang jagading lelembut.

Setelah paranormal itu sampai di rumah Mas Pardi, segera masuk kamar Mas Pardi dan minta keterangan asal mula terjadinya penyakit itu. Mas Pardi juga menceriterakan secara urut terjadinya penyakit itu.

Setelah mendengar keterangan dari Mas Pardi, Pak Jairana berpikir sebentar lalu keluar kata-kata dari mulutnya: “Ini perbuatan Ki Dandung Muntir”.

Baca Juga: Prima Founder Rilis Webseries Kakekane, Huburan bagi Penggemar Sitkom

Memang Pak Jairana tahu makhluk halus penunggu kuburan di dekat sawah tempat Mas Pardi diganggu itu.

Kemudian Pak Jairana minta agar keluarga Pak Jayeng Sumekto (nama samaran) ayahnya Pardi mengadakan ritual mengundang makhluk halus penguasa kuburan yaitu “Ki Dadung Muntir”.

Adapun syaratnya disediakan kemenyan daging ayam cemani, bunga telon, tukon pasar kemudian kain putih. Pak Jayeng Sumekto segera mencari syarat-syarat tersebut. Dalam waktu dua hari syarat-syarat yang diminta telah terpenuhi. Akhirnya Pak Jairana mengajak malam Jumat Kliwon besuk ritual dilaksanakan.

Baca Juga: Hilangkan Bercak Putih pada Kulit karena Vitilgo dengan Ekor Kucing

Setelah tiba malam Jumat Kliwon Pak Jairana datang ke rumah Pak Jayeng Sumekto untuk memimpin ritual. Ritual itu diadakan dekat kuburan. Semua saji-sajian diletakkan pada kain putih yang luasnya 2 m 2. Kemudian Pardi disuruh tiduran di tikar dekat saji-sajian tadi. Yang hadir disitu kecuali Pak Jairana juga Pak Jayeng Sumekto.

Pak Jairana mulai memimpin ritual. Ia duduk bersila didepan saji-sajian. Lalu membakar kemenyan mulutnya tampak komat kamit membaca mantra. Waktu itu sudah pukul 21.00 WIB Pak Jairana mengajak Pak Jayeng dan Pardi menengadah kelangit.

Kemudian ia bilang : “Angin dari barat selatan timur utara baliklah baliklah suara jengkerik dan angkup berhenti berhentilah di malam ini aku memfokuskan jiwaku untuk menghadirkan Ki Dadung Muntir.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB
X