Yogyakarta Royal Orchestra Sulap Panggung Terbuka Nglanggeran, Padukan Simponi Musik Barat dan Jawa

photo author
- Senin, 26 Juni 2023 | 07:30 WIB
Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) berhasil meyulap Panggung Terbuka Nglanggeran, Gunungkidul menjadi panggung yang tidak kalah dengan gedung pertunjukan, Sabtu (24/6/2023).  (Foto: Dok. Humas Pemda DIY)
Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) berhasil meyulap Panggung Terbuka Nglanggeran, Gunungkidul menjadi panggung yang tidak kalah dengan gedung pertunjukan, Sabtu (24/6/2023). (Foto: Dok. Humas Pemda DIY)

HARIAN MERAPI - Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) berhasil meyulap Panggung Terbuka Nglanggeran, Gunungkidul menjadi panggung yang tidak kalah dengan gedung pertunjukan.

Membuka konser dengan kolaborasi bersama Paduan Suara Anak Purba Laras Manunggal dan kelompok vokal ICIPILI Mitrimin Omah Cangkem, membuat suasana menjadi ceria dan lebih bersemangat.

Repertoar Jamuran, Jaranan, dan Kidang Talun dimainkan berturut-turut bersama anak-anak yang bernyanyi dan bermain bersama. Penampil anak-anak ini merupakan anak-anak yang berasal dari Nglangeran.

Baca Juga: Bawakan Wayang Musikal Brubuh Alengka, Jogja Art Night Tampil Memukau di Bali

Pada Konser Raré Rumpaka untuk ini, YRO juga berkolaborasi dengan Gejog Lesung Mugyo Laras dan trio violin, cello, dan flute oleh Bonfilio Shyallom, Rezandy Bangun, Gian Nugra Adanta dan Bintang Arya Kusuma.

Dua tahun berdiri, YRO selalu berusaha untuk memadukan musik Barat dengan musik Jawa.

“Peristiwa malam hari ini saya ucapkan selamat ulang tahun yang kedua Orkestra Keraton Yogyakarta. Semoga saja dengan pentas di tempat ini, bisa lebih mengokohkan lagi objek wisata Nglanggeran ini di dalam konteks pariwisata alam yang sudah mendapatkan pengakuan dunia,” ungkap Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sabtu malam (24/6/2023), yang dilansir dari laman Pemda DIY.

Baca Juga: Charlie Puth Konser di Jakarta pada 8 Oktober 2023, Presale Tiketnya Bisa Dibeli Hari Ini

Sri Sultan berharap, YRO bisa berkembang dan mendapatkan pengakuan dari publik, baik oleh warga Yogyakarta maupun masyarakat di luar Yogyakarta.

“Harapan saya juga bagi Orkestra Keraton Yogyakarta ini bisa tumbuh berkembang, juga mendapatkan pengakuan dari publik untuk lebih terapresiasi oleh warga masyarakat Yogyakarta maupun diluar Yogyakarta,” ungkap Sri Sultan.

Alat musik barat di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebenarnya sudah ada sejak kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Hingga kemudian pada kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, Keraton memiliki Ansambel Musik Tiup dan terus berkembang hingga sekarang.

Baca Juga: Empat Kabupaten di DIY Siaga Bencana Kekeringan

Yogyakarta Royal Orchestra dibentuk karena gagasan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Berdiri pada 21 Juni 2021, tepat pada peringatan Hari Musik Dunia, kini usia YRO sudah menginjak tahun kedua.

Setelah hampir tujuh puluh tahun tidak aktif, orkestra Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat aktif kembali pada tahun 2019. Diprakarsai oleh KPH Notonegoro, pementasan pertama dilakukan di Bangsal Mandalasana pada Minggu, 18 Agustus 2019.

Meskipun sebagian besar alat musik yang digunakan adalah alat musik barat, YRO terus berupaya menyesuaikan dengan musik-musik Jawa. Sehingga tercipta repertoar-repertoar paduan barat dan Jawa. Salah satunya adalah konser Rare Rumpaka yang membawakan lagu-lagu anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: jogjaprov.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Daftar Lengkap Pemenang Anugerah Musik Indonesia 2025

Kamis, 20 November 2025 | 06:30 WIB

Single 'Ego' Tandai 28 Tahun Padi Reborn

Minggu, 9 November 2025 | 20:30 WIB

Konser Suarasmara, Andien Bilang Sudah 80 Persen

Minggu, 2 November 2025 | 13:00 WIB
X