HARIAN MERAPI – Lagu Astoria membuka penampilan Symphony Band pada acara The Temons Berkesenian di The Temons, Temon Pandowoharjo, Sleman.
Fariz RM sebagai frontman Symphony Band menggebrak acara The Temons Berkesenian langsung disambut penonton yang memadati venue pada Sabtu (17/6/2023) malam.
Selain Symphony Band, The Temons Berkesenian juga menampilkan Makara Rock Band, Andy Bayou, Ecky Lamoh dan juga aksi melukis pelukis ternama Nasirun.
Ternyata tak hanya dihadiri penonton yang sudah berusia di atas kepala empat, malam itu sebagian bahkan belum lahir saat Symphony Band berdiri tahun 1981.
Jadi sudah lebih dari 40 tahun, Symphony ada. Itu juga yang membuat Fariz RM dan juga Tony Wenas sebagai vokalis harus membawa contekan lirik lagu-lagunya.
“Tak terasa sudah empat puluh tahun lebih Symphony berdiri. Maka saya bawa contekan lirik yang panjang-panjang kayak cerpen,” kata Fariz RM di atas panggung.
Apalagi lagu Astoria durasinya cukup panjang yakni 7 menit 31 detik meski bukan lagu terpanjang. Di album Trapesium, lagu instrumetal Sepertigapuluh Dua menjadi lagu terpanjang yakni 7 menit 53 detik.
Baca Juga: BPN Antisipasi Penyerobotan Aset Tanah, Budidaya Tanaman Efektif Proteksi Lahan
Namun kedua lagu tersebut masih kalah panjang dari lagu Anti Klimaks yang ada di album kedua Metal, lagu ini durasinya 8 menit 32 detik.
“Lagu-lagu Symphony yang banyak diciptakan Jimmy Paais dan Herman Gelly banyak yang panjang karena bentuknya bercerita tentang sesuatu,” kata Fariz RM.
Saat di atas panggung, Faiz sapaan akrab Fariz RM menyatakan bahwa Symphony bukanlah Fariz RM karena nyatanya yang punya kontribusi besar adalah Jimmy Paais dan Herman Gelly Effendi.
Ini sekaligus mengklarifikasi karena masyarakat tahunya Symphony adalah Fariz RM.
“Makanya dalam pentas, saya tidak akan membawakan lagu Symphony seperti lagu Interlokal yang dalam pandangan masyarakat identik dengan Fariz RM,” kata Fariz RM kepada harianmerapi.com sebelum pentas.