“Film ini bercerita mengenai long distance marriage yang dialami oleh Aisyah dan Farid. Dalam kondisi itu, Farid tergoda oleh kesepiannya dengan seorang wanita bernama Rina di Jakarta saat dia bekerja di sana,” jelas Rico.
Namun, menurut Rico, fokus utama cerita bukan semata perselingkuhan, melainkan perjalanan batin Aisyah dalam menghadapi kenyataan pahit tersebut.
“Cerita film ini sebenarnya menceritakan perjalanan keikhlasan seorang Aisyah menghadapi perselingkuhan suaminya dan bagaimana janjinya untuk mempertahankan keluarganya,” terangnya.
Ia menambahkan, film ini juga menyoroti makna sujud dan doa dalam kehidupan manusia.
“Bagaimana keikhlasan, doa dalam hidup, dan masalah yang dibawa dalam sujud itu biasanya mendapatkan jawaban dari Allah. Walaupun tidak seperti yang kita harapkan, tapi biasanya jawaban yang terbaik juga buat semuanya,” sambungnya.
Baca Juga: Ini penyakit yang harus diwaspadai bagi warga korban banjir Sumatera
Rico mengungkapkan, kisah Dalam Sujudku terinspirasi dari cerita nyata seorang temannya di Singapura. Ia merasa cerita tersebut menyentuh secara personal hingga akhirnya diangkat menjadi film.
“Kadang-kadang memang ada cerita yang tiba-tiba kena ke kita. Ceritanya kena ke hati dan kayaknya ridho itu perlu,” tuturnya.
Melalui film ini, Rico ingin menyampaikan pesan tentang memaafkan, memberi kesempatan kedua, serta melawan hawa nafsu yang kerap menjadi sumber konflik dalam rumah tangga.
