Sinopsis film 'Guardians of the Formula'. Kisah para ilmuwan berbeda ideologi dengan takdir saling curiga

photo author
- Rabu, 30 Juli 2025 | 15:45 WIB
 Sutradara Dragan Bjelogrlić memerankan tokoh politik Yugoslavia Leka Rankovic dalam film Guardians of the Formula yang ditayangkan di KlikFilm pada Jumat (1/8/2025).  (ANTARA/HO-KlikFilm)
Sutradara Dragan Bjelogrlić memerankan tokoh politik Yugoslavia Leka Rankovic dalam film Guardians of the Formula yang ditayangkan di KlikFilm pada Jumat (1/8/2025). (ANTARA/HO-KlikFilm)

Panggilan kemanusiaan

Melampaui intrik spionase dan detail ilmiah, "Guardians of the Formula" karya Dragan Bjelogrlić adalah suatu panggilan kemanusiaan.

Penderitaan fisik para korban radiasi nuklir seperti Dragoslav Popović, Rosanda Dangubić, Života Vranić, dan Radojko Maksic disajikan tanpa ampun.

Rambut rontok, batuk darah, kulit memucat. Ini adalah visual yang menusuk hati, pengingat brutal akan dampak teknologi yang salah arah.

Film itu menghidupkan kembali insiden kelam tahun 1958, di mana ambisi tokoh politik Leka Rankovic (diperankan oleh Bjelogrlić sendiri) menjadi pemicunya, terutama terkait dengan dinas rahasia dan keamanan di Yugoslavia yang dia pimpin.

Ketika keempat ilmuwan sekarat dari Yugoslavia tiba di Paris, di RS Curie, di sinilah Mathé (Alexis Manenti) berdiri. Awalnya keras, curiga, dan skeptis terhadap motif politik di balik kecelakaan itu.

Namun, Manenti berhasil menampilkan perubahan dari seorang jenius medis yang angkuh, secara perlahan mengungkap sisi kemanusiaannya.

Baca Juga: Belum Sembuh dari Cedera, Arkhan Fikri Paksakan Main di Final

Keraguannya untuk menyelamatkan "orang-orang yang tak pantas diselamatkan" akhirnya terkikis oleh panggilan profesi, dan mungkin, bisikan hati nuraninya.

Selain itu, yang paling menyentuh adalah kehadiran para karakter pendukung sebagai donatur RS Curie.

Mereka itu adalah ibu rumah tangga Odette Draghi (Anne Serra), mekanik Raymond "Bizon" (Jean-Louis Coulloc'h), juru tulis Marcel Pabion (Cédric Appietto), dan dokter klinik Leon Schwarzenberg (Jeremie Laheurte).

Mereka adalah representasi dari kemanusiaan universal yang melampaui batas politik dan kebangsaan.

Adegan pengambilan sumsum tulang yang menyakitkan dari mereka, dan risiko kematian yang mengintainya, adalah momen krusial.

Baca Juga: Rogoh Kocek Pribadi, Ara Guyur Timnas U-23 Indonesia dengan Bonus Walau Tak Juara

Rasa solidaritas para donatur asal Paris itu teruji, membuktikan bahwa kemanusiaan adalah reaksi berantai yang jauh lebih kuat dari rasa takut terhadap bom nuklir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X