Drama Keluarga, Teror Setelah Pemakaman, dan Rahasia yang Tidak Ikut Terkubur Jadi Inti 'Selepas Tahlil': Film Horor Pertama BION Studios

photo author
- Sabtu, 24 Mei 2025 | 07:30 WIB
Konferensi pers film Selepas Tahlil. (Dok BION Studios)
Konferensi pers film Selepas Tahlil. (Dok BION Studios)

HARIAN MERAPI - Setelah merilis debut perdananya lewat film Ambyar Mak Byar pada tahun 2024, BION Studios unit bisnis dari Visinema Group, kembali hadir dengan proyek film terbaru mereka yang berjudul Selepas Tahlil.

Film ini merupakan film horor perdana dari BION Studios yang juga menjadi wujud komitmen mereka untuk terus menghadirkan konten hyperlocal yang relevan dengan tren dan fenomena di tengah masyarakat Indonesia.

Guna memperkuat komitmen tersebut, BION Studios berkolaborasi dengan salah satu podcast horor paling populer di Indonesia bernama Lentera Malam.

Baca Juga: Dugaan Tindak Pidana, Tim Kurator Hargai Kejagung Proses Hukum Eks Pimpinan PT Sritex

Di mana, salah satu episode Lentera Malam, “Selepas Tahlil” yang menceritakan kisah jenazah bangkit dan berjalan sendiri dari Surabaya ke Lamongan telah memberikan inspirasi bagi BION Studios untuk menampilkannya melalui film Selepas Tahlil.

“Lentera malam adalah salah satu podcast yang besar dan punya banyak cerita yang bagus dengan pendengar yang sudah banyak. Kemudian saat kita telusuri “Selepas Tahlil” itu secara konteks juga cukup banyak yang mengalami jadi bisa kita kembangin menjadi sebuah narasi cerita yang nggak cuman horor,” jelas Ajeng Parameswari selaku Produser Eksekutif film Selepas Tahlil.

“Satu hal yang bisa aku bayangkan perihal kematian itu kan suatu lowest point seseorang yang akhirnya juga punya pengaruh another lowest point kepada keluarga yang ditinggalkan. Dari titik itu aku menyadari bahwa apa yang akan terjadi dari poin terendah kita sebagai manusia adalah bahasan-bahasan yang menarik yaitu untuk dikembangkan dalam ceritanya,” ujar Taufan Adryan selaku Produser dari film Selepas Tahlil.

Disutradarai oleh Adriano Rudiman (Goodnight Stargazer, Domikado, Melodialog), ditulis oleh Husein M. Atmodjo (Mencuri Raden Saleh), dan diproduseri oleh Taufan Adryan (13 Bom di Jakarta, Story of Kale: When Someone’s in Love, Arini by Love.inc), Selepas Tahlil adalah drama sebuah keluarga yang mengalami serangkaian kejadian horor selepas kematian sang ayah. Hingga akhirnya mereka harus menghadapi rahasia yang selama ini tersembunyi.

Baca Juga: Kejari Karanganyar Tetapkan Kadinas Kesehatan Karanganyar Sebagai Tersangka Kasus Pengadaan Alkes Rp12 Miliar

“Ini film horor pertama aku dan juga film panjang pertama aku, bahkan adalah kali pertamanya aku bekerja dengan orang-orang sehebat ini,” pungkas Adriano Rudiman saat ditanya terkait proyek film Selepas Tahlil.

“Emosi yang pengen saya bawa dalam cerita ini adalah bagaimana filmnya pun tidak hanya menyajikan sebuah cerita horor tetapi menarik juga untuk diikuti dari segi cerita dramanya, di mana kita mengeksplorasi dua orang anak yang harus menghadapi rahasia
dari sang ayah,” tambah Adriano Rudiman.

Cerita dalam film Selepas Tahlil akan berfokus pada karakter Saras dan Yudhis yang dihadapkan pada serangkaian kejadian mistis setelah mengabaikan wasiat terakhir sang Ayah, Hadi, untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Baca Juga: Gembleng Barista Lewat Coffee Academy, Mahasiswa Instiper Tak Tergoda Ngopi di Luar Kampus

Alih-alih dapat memberikan peristirahatan terakhir yang tenang, keduanya justru mengalami hal-hal di luar nalar. Mulai dari jasad sang Ayah yang tiba-tiba bangkit, hingga menghilang tanpa jejak di keesokan harinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X