Gembleng Barista Lewat Coffee Academy, Mahasiswa Instiper Tak Tergoda Ngopi di Luar Kampus

photo author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 20:15 WIB
Mahasiswa Instiper yang mengikuti Coffee Academy tengah meracik kopi di ajang Jogja Food Beverage Expo di JEC.  (Foto: Sutriono)
Mahasiswa Instiper yang mengikuti Coffee Academy tengah meracik kopi di ajang Jogja Food Beverage Expo di JEC. (Foto: Sutriono)

HARIAN MERAPI - Mahasiswa Institut Stiper (Instiper) punya cara yang beda untuk urusan ngopi. Bukan menjelajah coffee shop yang menjamur di Yogyakarta. Mereka memilih ngopi di kedai kopi milik kampus.

Ngopi di kampus menjadi kebiasaan civitas akademika Instiper hingga kini. Mahasiswa bisa nugas, nongkrong, diskusi bersama dosen di coffee shop tersebut. Menariknya, seluruh operasional kedai kopi tersebut dikelola mahasiswa yang diseleksi melalui Academy Instiper.

Fasilitas kedai 'Instiper Coffee' tersebut dibiayai kampus. Mahasiswa yang terpilih dalam setiap angkatannya, mengelola kedai kopi setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.

Baca Juga: Eksis di Usia Tujuh Tahun, Djiwa Coffee Menjelma Jadi Rumah Jiwa-jiwa Kreatif

Saat ini sudah berjalan lima batch yang meloloskan sekitar 10 orang barista hasil pelatihan Academy Coffee. Mereka yang lolos seleksi akan bekerja dalam jangka waktu satu tahun. Tidak digaji, namun bisa ngopi sepuasnya. Setelah lulus, mereka bisa menjadi mentor bagi juniornya.

"Karena passion juga, jadi nggak masalah nggak digaji," ujar Segah Anak Baik, salah satu barista coffee shop Instiper saat dijumpai di booth Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) pada ajang Jogja Food & Beverage Expo di JEC, Rabu (21/5/2025).

Kedai kopi kampus menurutnya bisa membantu mahasiswa yang ingin ngopi dengan harga terjangkau. Tidak mahal, namun citarasanya bisa diadu dengan coffee shop di luar. Americano saja dijual Rp10 ribu. Varian capucino hanya Rp15 ribu.

Baca Juga: Masyarakat Indonesia semakin gemar membeli kopi lokal

Dalam sebulan, kedai kopi tersebut mampu meraih omzet antara Rp5 juta hingga Rp7 juta. Pendapatan yang mayoritas bersumber dari mahasiswa hingga dosen ini dikembalikan lagi untuk menunjang operasional kedai kopi tersebut.

Kedai juga terbuka untuk umum. Meski punya jam operasional, namun kedai kopi tetap buka hingga malam hari. "Kita biasa bagi tugas, saat ada yang jam kuliah, digantikan lainnya," imbuh pemuda asal Kalimantan Tengah ini.

Humas Instiper, Betti Yuniasih mengutarakan, Instiper Coffee Academy merupakan kegiatan kurikuler tambahan untuk menjaring minat dan bakat mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja. Tidak hanya akademi kopi, kampus juga menyediakan Bakery, Drone, hingga Mechanical Electrical Academy.

Baca Juga: Ini jenis kopi yang cocok bagi mereka yang mengalami masalah lambung

"Kegiatan ini bisa mengasah keterampilan mahasiswa, sekaligus mendukung mereka menjadi wirausawan setelah lulus," kata Betti.

Barista Coffee Academy Instiper juga berkesempatan mengisi workshop di Jogja Food & Beverage Expo, Jumat (23/5), yang membahas pengenalan Manual Brew Kopi 5 Gunung dan Coffee Moctail. Workshop diisi mahasiswa Iwe, Abdi, Dicky Antariksa dan Segah Anak Baik.

Institut yang fokus pada pertanian dan perkebunan tersebut memiliki lahan kebun Ungaran Jawa Tengah yang ditanami kopi, teh, kelapa sawit hingga karet yang dijadikan laboratorium penelitian mahasiswa. Kampus juga menjalin kerja sama dengan petani kopi asal Temanggung. Kopi hasil panen tersebut kemudian diolah, dijual dan sebagian menjadi bahan pelatihan dan bahan baku khusus kedai kopi. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X