Petani Temanggung Seruput Lonjakan Harga Kopi

photo author
- Minggu, 29 Desember 2024 | 21:30 WIB
Seorang pekerja di pengolahan kopi di Temanggung menyangrai kopi.  (ANTARA/Heru Suyitno)
Seorang pekerja di pengolahan kopi di Temanggung menyangrai kopi. (ANTARA/Heru Suyitno)

HARIAN MERAPI - Panen kopi tahun ini menjadi keberuntungan bagi petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Selain harga yang tinggi, hasil panen juga meningkat sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya.

Petani kopi robusta di Temanggung meraup untung berlipat setelah harga jual kopi tahun ini naik lebih dari 300 persen dari tahun-tahun sebelumnya.

Harga jual kopi robusta kering (oce) tahun ini berkisar Rp73.000 hingga Rp85.000 per kilogram. Harga ini melambung hingga 300 persen jika dibandingkan dengan harga jual kopi pada tahun 2021-2022 yang hanya berkisar di antara Rp22.500 hingga Rp27.500 per kilogram.

Baca Juga: Begini tips menyimpan kopi agar kualitasnya tetap terjaga

Harga jual kopi sangat ditentukan oleh kualitas kopi itu sendiri. Jika kopi petik campur atau sering disebut dengan kopi kualitas asalan harga jual Rp73.000, namun jika petik sudah merah semua maka harga bisa di atas Rp80.000 per kilogram.

Harga tersebut belum disortir, namun kalau sudah disortir--yang jelek dan pecah sudah dipisah--maka harga bisa lebih dari itu.

Meningkatnya kualitas kopi memang tidak hanya tergantung dari proses pascapanen, namun juga sangat tergantung dari perawatan dan pemilihan benih kopi yang teliti sehingga selain kualitas, juga akan meningkatkan kuantitas saat panen raya.

Baca Juga: Tomoro Coffee Jual 40 Juta Cup dalam Setahun, Gandeng Maudy Ayunda sebagai TOMORO Empowering Officer

Selama ini petani kopi robusta di wilayah Temanggung sudah mulai memperhatikan tata tanam dengan budi daya dan pemilihan benih yang bagus sehingga berimbas pada kualitas dan kuantitas kopi.

"Alhamdulillah dengan budi daya yang sudah kami lakukan dengan baik, perkiraan tahun ini ada peningkatan produksi sampai dengan 30 persen," kata petani kopi warga Gemawang Musiran dilansir dari ANTARA.

Dengan budi daya yang baik maka dalam satu pohon kopi bisa menghasilkan sebanyak 10 kilogram kopi basah (kopi gelondong), bahkan bisa lebih manakala kondisi tanah, perawatan, dan pemupukan dilakukan secara berkelanjutan.

Baca Juga: Toko Kopi TUKU Mampir ke Jogja, Intip Keseruannya Bareng Tetangga

Kalau 1 hektare bisa menghasilkan antara 2 sampai 3 ton biji kopi kering.

Petani kopi warga Kledung, Tohar, mengatakan, agar petani selalu menjaga kualitas dan produktivitas tanaman karena tidak menutup kemungkinan harga kopi bakal meningkat lagi.

Untuk menciptakan sebuah rasa kopi yang berkualitas memang ada standar operasional prosedurnya sehingga tidak sembarangan untuk meningkatkan hasil petani itu harus merawat tanaman guna menghasilkan kopi yang berkualitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X