HARIAN MERAPI - KM Artha Mina 11 mengalami kebakaran hebat di Ambon, sedang KM Artha Mina 22 bisa terhindar dari kebakaran.
Nahkoda KM Artha Mina 22, Abing menjelaskan, kapalnya lolos dari musibah kebakaran setelah jangkar bagian depan dan belakang kapal yang terikat di penambat (bolder) kapal diputuskan.
Peristiwa terbakarnya KM Mina Artha Utama 11 itu terjadi pada hari Jumat (15/7).
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat lagi, masyarakat kembali diimbau pakai masker
"Saat itu kapal kami sedang dalam posisi merapat dan terlihat ada asap tebal di cerobong KM Artha Mina Utama 11 ketika saya berjalan menuju buritan kapal, namun untuk sementara belum diketahui apa penyebab kebakaran," kata Abing kepada wartawan di Dobo, Sabtu.
Musibah kebakaran kapal ini terjadi sekitar pukul 11:15 WIT, sehingga nakhoda KM Artha Mina 22 langsung meneriaki para kru KM Mina Artha Utama 11 bahwa kapal mereka sudah terbakar.
Abing juga memerintahkan ABK untuk memutuskan tali jangkar bagian depan dan belakang kapal yang terikat di penambat untuk menghindari api menyebar api ke kapalnya.
Baca Juga: Iyeth Bustami pantang mundur tetap maju jadi caleg DPR RI dari PKB, ikuti penuturannya
Apalagi musibah ini terjadi di saat tiupan angin yang kencang sehingga harus diantisipasi agar kobaran api tidak sampai merambat ke KM Mina Utama 22.
Beberapa menit setelah musibah tersebut, tim SAR yang menggunakan kapal cepat (speedboat) milik KPLP dari Pelabuhan Yos Sudarso Dobo tiba di tempat kejadian dan mengevakuasi para ABK KM Arta Mina 11 menuju pelabuhan untuk dimintai keterangan.
Baca Juga: Punya aduan sertifikat vaksin atau aplikasi PeduliLindungi, silakan hubungi hotline resmi di sini
Petugas KSPO UPP Klas III Dobo, Wellem Paplaya secara terpisah mengatakan, kapal penangkap ikan tersebut berasal dari Jakarta, tetapi daerah penangkapabnya (fishing ground) di Kepulauan Aru.*