KARANGANYAR,harianmerapi.com-Seorang siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sudirman Gondangrejo Karanganyar, Jateng Reza Sebastian (8) meninggal dunia akibat tenggelam di Waterboom Desa Kaliboto Mojogedang Karanganyar Jateng pada Sabtu (19/2/2022).
Bocah itu meninggal dunia dalam perjalanan ke RS.Kepala Desa Kaliboto, Haryono membenarkan kejadian tragis itu.
Hasil klarifikasi ke pengelola obwis dan sekolah mengatakan korban meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Karanganyar pada pukul 11.00 WIB.
Sebelumnya, korban sempat dilarikan ke klinik Griya Husada Tasikmadu. Namun lantaran peralatan belum memadai, keluarga disarankan membawanya ke RSUD Karanganyar.
Baca Juga: Wanita Ini Dimanfaatkan Penipu untuk Gelapkan Motor Rental: Diupah Rp 700 Ribu, Otak Penipuan Kabur
"Akhirnya meninggal dunia di perjalanan. Sampai di RSUD sudah tak bernyawa," kata Haryono.
Diceritakan, korban datang bersama rombongan sekolah untuk mengikuti kegiatan outbond di lokasi tersebut.
"Rombongan MI Sudirman tiba di Waterboom sekitar pukul 08.30 WIB. Jumlah rombongan ada 70 orang siswa dan lima orang guru," kata dia.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, rombongan setibanya di Waterboom langsung melaksanakan senam sebagai pemanasan kegiatan.
Baca Juga: Pamit Istri Mancing Ikan di Sungai, Ternyata Tenggelam dan Ditemukan Meninggal
Kemudian selesai senam, korban beserta rombongan langsung berenang di lokasi Waterboom. Korban awalnya bermain di wahana papan seluncur.
Sebelum meluncur sudah ada teman yang mengingatkan agar bermain diseluncuran anak dengan kedalaman 80 sentimeter.
Namun korban nekat berseluncur di kolam renang dewasa dengan kedalaman 150 sentimeter.
"Di kolam renang ini korban tenggelam. Korban sempat diberi pertolongan dan langsung dibawa ke Klinik Griyahusada Tasikmadu," katanya.
Baca Juga: Puluhan WNI Tewas Tenggelam, Gubernur Kepri Minta Hukum Berat Pelaku Penyelundupan PMI
Kasi Humas Polres Karanganyar AKP Agung Purwoko mengatakan kasus ini dalam penyelidikan polisi. Pihaknya telah meminta keterangan pengelola Waterboom.
"Pengelola kami mintai keterangan. Pihak keluarga belum bisa menerima kejadian itu," kata Agung.*