PONTIANAK, harianmerapi.com- Peristiwa tragis menimpa seorang mahasiswi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak yang sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Mahasiswi tersebut ditemukan meninggal setelah terbawa arus Sungai Bagak Sahwa di Singkawang.
Kapolres Singkawang AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo melalui Kapolsek Singkawang Timur, Iptu Dwi Hariyanto dalam rilisnya yang diterima di Pontianak, Rabu (2/2/2022) mengatakan musibah itu terjadi, karena pada waktu bersamaan terjadi banjir bandang di aliran Sungai Bagak Sahwa, Selasa (1/2) sekitar pukul 15.15 WIB.
Mahasiswi yang meninggal tenggelam tersebut bernama Aulia Rahma. Korban adalah salah satu peserta yang mengikuti KKN di Kota Singkawang sejak awal Januari 2022. Jasad mahasiswi tersebut sudah dibawa ke RSUD Abdul Aziz Singkawang.
"Korban mandi bersama 11 rekannya, pada saat terjadi banjir bandang mereka berusaha untuk menyelamatkan diri masing-masing. Namun salah satu dari mereka yakni korban, terseret arus air yang sangat deras," kata Kapolres.
Pada saat dilakukan pencarian oleh pihaknya, lalu korban ditemukan sekitar 1 kilo meter dari jarak lokasi mereka mandi.
Baca Juga: 4 ABG Terseret Pusaran Arus Air, 3 Orang Tewas dan Seorang Berhasil Diselamatkan
"Pada saat ditemukan, kondisi korban sudah tidak sadarkan diri, sementara di bagian kepala ditemukan beberapa luka, kemudian saat diperiksa ternyata sudah tidak ada denyut nadinya lagi," katanya.
Bahkan saat berada di RSUD Abdul Aziz Singkawang, dokter mengatakan jika korban sudah meninggal.
Selain itu, ada juga satu mahasiswa lainnya yang mengalami luka di bagian kepala dan saat ini sedang mendapatkan perawatan di IGD RSUD Abdul Aziz Singkawang.
Baca Juga: Klub-klub Liga Primer Jor-joran Belanja Pemain Selama Jendela Transfer Januari
"Yang terseret cuma satu orang yaitu mahasiswa yang meninggal. Sedangkan satu mahasiswa yang mengalami luka di bagian kepala tidak terseret, karena sempat menyelamatkan diri, namun mengalami benturan di pinggiran sungai," demikian Prasetiyo Adhi Wibowo.*