Mereka sebelumnya berencana melakukan pendakian singkat tanpa bermalam. Namun, hingga esok harinya, keluarga tak menerima kabar dan upaya menghubungi keduanya gagal total.
Tim basecamp Lembah Tengkorak segera bergerak melakukan pencarian awal, tetapi hanya menemukan jalur yang telah terinjak tanpa tanda lain yang mengarah ke keberadaan mereka.
Setelah laporan resmi diterima, Kantor SAR Bandung langsung menerjunkan tim untuk operasi penyelamatan.
2. Medan Curam dan Vegetasi Rapat
Tim SAR menuturkan, pencarian dilakukan dengan metode hasty search, yakni pemeriksaan cepat di area yang paling mungkin menjadi titik keberadaan korban.
Ade menyebut pihaknya telah menyusuri jalur curam, lembah, hingga area tebing yang jarang dilalui pendaki.
“Kami terus berkoordinasi dengan unsur TNI, Polri, relawan, dan masyarakat sekitar. Prioritas utama adalah menemukan korban dalam keadaan selamat,” terangnya.
Selain melalui darat, pemantauan juga dilakukan lewat udara menggunakan drone untuk menjangkau titik-titik yang sulit diakses manusia.
Baca Juga: AMPS minta DPRD Salatiga tegaskan sikap pasca Hak Angket, lanjut atau tidak?
Medan berat dan cuaca berkabut menjadi tantangan utama dalam operasi ini.
3. Petunjuk Awal dan Barang yang Tertinggal
Dalam pencarian pada Jumat, 17 Oktober 2025, tim menemukan beberapa petunjuk di jalur bawah Bukit Tunggul, termasuk jejak sepatu dan potongan bungkus makanan yang diduga milik korban.
Baca Juga: Tak pernah ada sosialisasi penambangan, rumah warga RT. 19 Grigak Girimulyo Kulonprogo terancam
Petunjuk itu menjadi fokus baru bagi tim SAR untuk mempersempit area pencarian.