HARIAN MERAPI - Penanganan banjir di Bali dipastikan berjalan baik. Hal itu dikemukakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto setelah meninjau lokasi terdampak dan memimpin rapat koordinasi lintas sektoral bersama pemerintah daerah di Gedung Jaya Sabha Gubernur, Kecamatan Denpasar Timur.
Sebagaimana hasil analisa bersama tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diketahui banjir di sejumlah wilayah Bali dipicu curah hujan tinggi akibat adanya dinamika atmosfer Gelombang Rossby dan Kelvin pada 8-10 September.
"Peristiwa ini menimbulkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa. Tercatat sembilan orang meninggal dunia, enam orang masih hilang," kata Suharyanto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Dari hasil tinjauan lapangan, Suharyanto beserta jajaran mendapati ketinggian debit air di beberapa sungai sudah kembali normal per Rabu pukul 21.00 WITA malam tadi, dan pencarian sudah dilanjutkan tim gabungan pagi ini.
Baca Juga: Waspadai serangan heat stroke saat cuaca panas, begini cara mencegahnya
Menurut dia, kedatangannya ke Bali juga merupakan tindak lanjut perintah langsung Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat penanganan dampak banjir, terutama pencarian korban hilang dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi.
Seperti dilansir Antara, BNPB memastikan sekitar 400–600 personel gabungan dikerahkan untuk pencarian korban hilang dan pembersihan material banjir tersebut.
Selain itu bantuan berupa kebutuhan dasar korban hingga pompa, genset, dan sebagainya, yang total nilainya sekitar Rp1 miliar juga sudah disalurkan BNPB, berikut memastikan pula perbaikan rumah warga yang rusak.
Data sementara yang diterima Pusdalops BNPB ada sebanyak 202 Kepala Keluarga (KK) atau 620 orang terdampak banjir. Mereka tersebar di wilayah meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
Untuk menunjang kelancaran penanganan dan rehabilitasi, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menetapkan status tanggap darurat bencana yang berlaku aktif selama sepekan ke depan melalui surat keputusan yang ditandatangani Gubernur Wayan Koster.(*)