peristiwa

Mengapa keluarga korban mutilasi di Blitar ingin bertemu pelaku, ini penuturannya

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB
Petugas di lokasi penginapan wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, yang diduga menjadi lokasi korban pembunuhan disertai mutilasi menginap. (ANTARA/ Asmaul)



HARIAN MERAPI - Warga Blitar gempar menyusul peristiwa mutilasi terhadap seorang perempuan.


Potongan tubuh korban pertama kali ditemukan di Ngawi. Potongan tubuh ditemukan di dalam koper, terpisah dari kepala.


Terkait peristiwa tersebutt, keluarga korban mutilasi UK (29), warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ingin bertemu pelaku.

Baca Juga: Barcelona Bantai Valencia 7-1, Fermin Lopez Cetak Dua Gol

"Keluarga ingin bertemu dengan pelaku dan bertanya langsung terkait dengan masalah yang terjadi antara pelaku dengan anaknya sehingga sampai membunuh, bahkan memutilasi anaknya tersebut. Ingin saya ke sana, bertemu. Cuma ingin tanya apa permasalahannya," kata ayah tiri korban, Hendi Suprapto di Blitar, Minggu.

Pihaknya masih berduka dengan kejadian yang menimpa anak tirinya itu. Keluarga pun menyerahkan sepenuhnya terkait dengan proses hukum ke kepolisian.

Ia pun mengatakan anak tirinya itu adalah sosok yang baik. Yang bersangkutan juga tulang punggung keluarga. Dua anaknya juga masih bersekolah.

"Kalau kepribadiannya, dia kan tulang punggung keluarga. Dia anak baik. Ke rumah sering, sebulan bisa dua sampai tiga kali, pokok pulang ada waktu senggang kalau sama anaknya main ke sini (rumah ibunya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar)," kata dia.

Baca Juga: Gol Tunggal Lisandro Martinez Menangkan Manchester United di Kandang Fulham

Ia menambahkan, keluarga juga sering berkomunikasi dengan almarhumah.

Ia mengaku terakhir berkomunikasi Sabtu (18/1) lalu. Pada Selasa (21/1) sudah hilang komunikasi dengan keluarga.

Keluarga, kata dia, mencoba menghubungi lewat WhatsApp, namun sudah tidak bisa. Padahal, biasanya yang bersangkutan ketika dihubungi saat senggang pasti membalas atau langsung menelepon kembali.

"Sampai malam tidak ada kabar. Sampai dua hari tidak ada (kabar)," kata dia.

Kasus itu berawal dari temuan mayat wanita dalam koper tanpa kepala pada Kamis (23/1) di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

Jasad wanita tersebut tidak utuh saat ditemukan. Tubuhnya ditaruh di dalam koper dalam koper tertutup berwarna merah dan terbungkus seperti paket.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK OTT Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB