HARIAN MERAPI - Tim dokter forensik RS Bhayangkara mengungkap kondisi korban mutilasi AI (34) warga Patehan Kraton, Yogyakarta. Saat ditemukan korban dalam kondisi mengenaskan.
Kepada wartawan di Polda DIY, Rabu (22/3) Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda DIY, AKBP dr. D. Aji Kadarmo, Sp.F., DFM menjelaskan, saat ditemukan kondisi korban sudah mengalami pembusukan di bagian tertentu.
Terutama perut karena lebih dari 24 jam. Dari hasil autopsi ditemukan luka potongan terbesar ada 3 bagian. Dibagikan setinggi kedua pangkal paha, perut setinggi paha sampai kepala yang benar- benar terpisah.
Baca Juga: Polisi ungkap motif mutilasi, pelaku dan korban saling mengenal, membunuh gara-gara ini
"Sebenarnya ada yang belum terpisah di bagian leher ditemukan kulit yang menggelambir di belakang," katanya.
Di tubuh lain yaitu di dada, perut, tungkai atas dan sebagian tungkai bawah juga temukan potongan-potongan kecil sampai sedang jumlahnya 62 potongan. Pada bagian kepala juga ditemukan kekerasan benda tumpul.
Baca Juga: Tradisi padusan, pengelola kolam renang Waterbyur Tirta Tamansari Bantul siapkan hiburan live musik
"Kita temukan kekerasan tumpul di kepala ada luka terbuka untuk melumpuhkan. Sedangkan untuk mengeksekusi di bagian leher dengan sajam," ucapnya.*