HARIAN MERAPI - Anak-anak korban banjir di Sumatera harus mendapat perhatian serius, terutama terkait kondisi kesehatannya.
Mereka harus mendapat penanganan medis dan psikologis yang tepat agar kondisinya tetap sehat.
Di tengah bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, perhatian khusus perlu diberikan kepada anak-anak sebagai kelompok yang paling rentan.
Baca Juga: Pesan Wapres Gibran dalam Puncak Dies Natalis ke-69 UKSW Salatiga
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, menegaskan bahwa kondisi psikologis dan kesehatan anak harus menjadi prioritas utama dalam penanganan darurat karena anak-anak yang terdampak banjir berisiko mengalami berbagai gangguan emosional.
“Anak-anak ini menjadi salah satu kelompok yang sangat rentan dan perlu kita lindungi. Anak-anak bisa mengalami trauma, ketakutan, cemas, bahkan mimpi buruk,” kata dia pada seminar daring, Senin.
Situasi penuh tekanan di lokasi bencana, ditambah perubahan lingkungan yang drastis, dapat membuat anak-anak sulit beradaptasi secara emosional.
Untuk membantu mengurangi tekanan psikologis tersebut, Piprim menganjurkan adanya aktivitas pendukung yang dapat mengalihkan perhatian anak dari suasana bencana.
Baca Juga: Polisi Usut Kasus Pria Tewas dengan Tubuh Penuh Luka di Wirobrajan
“Perlu upaya-upaya seperti mengajak mereka bermain, aktivitas-aktivitas untuk mereka sejenak seperti menggambar dan sebagainya. Ini bisa jadi salah satu opsi untuk mengatasi anak-anak di fase-fase akut ini,” jelas Piprim.
Selain dukungan mental, aspek kesehatan fisik juga tidak kalah penting. Ia menekankan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan bergizi dan air bersih harus dipastikan tersedia untuk anak-anak.
“Pastikan anak-anak bisa mendapatkan makanan yang bergizi, air bersih yang aman, karena saya kira anak-anak ini rentan, termasuk juga rentan terhadap penyakit menular di pengungsian,” tambahnya.
Risiko penyakit di pengungsian juga menjadi perhatian serius. Penyakit seperti campak dapat menyebar sangat cepat di lingkungan yang padat. Karena itu, IDAI mendorong agar anak-anak di pengungsian tetap mendapatkan imunisasi yang diperlukan.
Baca Juga: Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Penyidik KPK Sudah di Arab Saudi
“Imunisasi pada anak-anak di tempat pengungsian ini bisa menjadi salah satu hal yang mungkin perlu diupayakan,” ujarnya.